tapi sinarku sudah redup,
redup tertutup jiwa yang kian lama terkikis oleh kebencian.
malam ini rasanya aku yang akan menelan mimpiku.
ditengah kebimbangan tentang masalahku yang aku sendiri tidak tau apa masalahku.
kucoba menerawang di celah yang hampir tak dapat terbuka..
masa depan yang hampir sirna, harapan yang mulai sirna, dan mimpi yang semakin jauh untuk ku gapai..
tunjukan padaku..
tunjukan bahwa hidup itu mudah,
mudah..
seperti membalikan telapak tangan.
itu kata orang orang.
tapi bagiku, hidup itu takdir, takdir dan kutukan mungkin..
mungkin kau tertawa melihat tingkahku.
yang tak seorangpun tau apa mauku.
biar. biar semua orang tertawa melihat kegagalan hidupku.
asalkan kegagalan menjadi pelajaran baginya..