Beberapa hari setelah pengumuman Seleksi Masuk Perguruan Negeri Tinggi (SNMPTN) dikeluarkan oleh pemerintah, banyak siswa-siswi SMA yang dilanda gelisah gara-gara jurusan yang dipilihnya tidak tembus perguruan tinggi yang diinginkan. Menangis, pingsan, luapan emosi yang menjadi, bertengkar bahkan mungkin bentuk ekspresi kecewa lainnya yang keluar dari setiap anak yang tidak lolos seleksi undangan. Luapan perasaan kecewa adalah hal yang sangat wajar, terlebih ketika dihadapkan pada keadaan di mana teman satu sekolahmu yang bisa dikatakan prestasi akademiknya berada di bawahmu, lolos dan menjadi mahasiswa undangan di perguruan tinggi pilihannya. Sakit, kecewa, merasa hidup ini tak adil adalah sah-sah saja jika memang merasakan hal seperti itu. Namun, masih ada pula siswa-siswi yang menerima 'penolakannya' dengan berlapang dada, berdoa kepada yang Maha Kuasa bahwa ini mungkin memang bukan rezekinya, dan lanjut ikut bimbingan belajar sana-sini. Ada, ada juga yang seperti itu.
KEMBALI KE ARTIKEL