Berbicara masalah pendidikan di Kalimantan Barat, kita akan melihat realita yang memprihatinkan tapi sekaligus menjadi tantangan yang luar biasa dahsyatnya. Bentang alam Kalimantan Barat yang teramat luas dengan kondisi geografis hutan dan sungai menimbulkan banyak sekali masalah dibidang pendidikan seperti infrastuktur yang kurang memadai dan kurangnya tenaga guru professional. Berdasarkan data dikutip dari Isnanto (2024) Kalimantan Barat adalah provinsi yang memiliki jumlah jalan rusak nomor dua terbanyak di Indonesia sebesar 394 km. Fakta ini menyebabkan sulitnya pemerataan pendidikan di dalam daerah pelosok yang menyebabkan ketimpangan pendidikan antara daerah kota dan desa. Pahit sekali ketika anak-anak desa terpelosok harus berjalan kaki puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan akses pendidikan di sekolah yang atapnya bocor dengan lantai kayu ataupun lantai ubin yang pecah, anak-anak tersebut dibantu dengan papan tulis yang bolong di tengahnya, tanpa adanya laboratorium ataupun alat peraga yang akan membantu mereka memahami materi pelajaran dengan baik. Kondisi ini juga diperburuk dengan tidak adanya jaringan internet yang memadai, ini menjadi tantangan besar bagi pihak siswa maupun guru untuk bisa mengakses berbagai macam bahan pelajaran sehingga secara langsung mengisolasi mereka yang ada di pelosok sana untuk bisa belajar lebih banyak, berkembang lebih baik dan tumbuh lebih cerdas.
KEMBALI KE ARTIKEL