Kerikil-kerikil di jalan, basah dan sunyi,
Menyimpan kisah mereka sendiri,
Terselip di sela-sela jejak yang tak pernah peduli.
Aku duduk di ambang pintu, mendengar dunia bergumam,
Langit menangis, tapi siapa yang benar-benar mendengar?
Kerikil-kerikil itu—kecil, tak terlihat,
Namun tetap ada, seperti aku,
Menanti langkah yang menghargai kehadiran mereka.
Tapi hujan tahu rahasia yang tak terucap,
Bahwa bahkan kerikil pun bercita-cita jadi gunung.
Dan di malam yang dingin ini, aku percaya:
Kesepian hanyalah bagian kecil dari sebuah mosaik besar,
Yang menunggu harapan untuk menyatukannya kembali.