kedua, pasangan saya berbeda suku dengan saya (jawa dan sunda). dari pertama kuliah di kota lain, saya tidak pernah tidak tertarik pada suku yang berbeda dengan saya. sesuatu yang sulit di tuliskan, tapi lagi-lagi bertemu dan berbicara dengan mereka, sungguh membuat saya diam berlama-lama dan terkagum-kagum. selain itu, saya tetap ngotot untuk mendapatkan pasangan dari luar suku saya, karena fenomena mudik sungguh menggoda untuk di lewatkan begitu saja. mudik adalah hal yang paling membuat saya iri hati, karena sudah 6 tahun tidak lagi ada acara mudik di keluarga, karena sekarang kami bersatu dalam 1 kota. jadi, jika saya menikah dengan orang luar pulau, kemungkinan mudik itu besar kan?
saya tidak menghiraukan perbedaan suku dengan perbedaan kebiasaan, semuanya akan indah, apabila kita mampu menjembataninya. walaupun pernah di kecewakan dengan seseorang dengan alasan perbedaan suku, saya masih sangat berminat untuk mencari 2 hal di atas.
syarat2Â standar yang biasanya menjadi acuan setiap orang dalam mencari pasangan, bukan berarti saya menafikan itu.
saya tidak naif kan?