DI tengah kebingungan itu, aku mulai mencari-cari platform apa saja yang bisa digunakan oleh penulis untuk menerbitkan tulisannya. Tentu dengan kelebihan fitur-fiturnya yang bisa menjadi penyemangat untuk penulis itu sendiri.
Sebagai penulis, terkadang aku ada jenuhnya dengan irama yang begitu-begitu saja. Menulis di blog pribadi misalnya. Aku punya blog pribadi yang aku bangun sendiri, tapi sudah lama aku tak menulis di sana. Sebab apa? iramanya begitu-begitu saja. Mungkin ini terlihat seperti sebuah pembenaran dari rasa malasku ya? hahaha.
Menulis di blog pribadi memang menyenangkan dan jauh lebih bebas. Kita bisa atur sendiri template dan segala halnya. Pun kita bisa menulis lepas dan bebas tanpa ada batasan-batasan yang biasa ada di syarat dan ketentuan di platfrom menulis lainnya. Tapi, akan ada kejenuhan ke depannya. Entah traffic yang segitu-segitu saja, pembaca yang itu-itu saja, dan terakhir, hidup yang begitu-begitu saja hahaha. Eits, untuk yang ini aku tidak bercanda, hahaha, aku tambahin hahaha biar tak terlalu tegang bawaannya, sekali lagi, hahahaha.
Entah ada pengaruhnya atau tidak, aku merasa kalau menulis di blog pribadi, kita perlu usaha lebih keras untuk menyebarkan tulisan yang kita buat. Meskipun tulisan kita mendapat pembaca ribuan atau bahkan puluhan ribu pembaca, tetap saja rasanya akan segitu-segitu saja perkembangan hidup kita. Menulis di blog pribadi tidak ada tantangan apa-apa. Ini yang membuat rasa malas menghinggapi dan membuat mood menulis di blog pribadi perlahan mulai tergerogoti.
Kalau menulis di platform menulis yang disediakan setidaknya lebih baik. Karena setiap platform pasti memiliki konsep masing-masing untuk mengembangkan platform-nya agar terus diminati oleh pembaca.
Setelah berkelana jauh di dunia maya, aku mengetahui banyak platform yang bisa kita jadikan sarana untuk menerbitkan tulisan-tulisan kita. Mulai dari yang dibayar ratusan ribu hingga yang tak dibayar sekalipun. Aku baca satu persatu, aku periksa platform mereka satu persatu. Aku pertimbangkan dengan matang tentang segalanya; apakah ini pas buatku? apakah ini bisa menunjukkan eksistensiku sebagai penulis dengan traffic-nya? apakah dengan menulis di sini, jaringanku bisa lebih meluas nantinya? dan pertimbangan lainnya.
Dewasa ini, menulis tidak lagi sekadar hobi semata. Sebagai penulis---meski tak tau ilmu umumnya, hanya belajar otodidak saja---aku harus bisa memikirkan bagaimana aku bisa hidup dengan keahlian menulisku yang memang tak seberapa.
Meski ada banyak platform yang membayar untuk sebuah tulisan yang diterbitkan, ternyata hatiku jatuh pada kompasiana. Kenapa? tak usah ditanya. Platform blogging yang sangat terkenal ini adalah jaringan dari media online kompas dan tentu terhubung ke perusahaan induknya, Kompas Group. Selain platform yang sangat menarik dan nyaman untuk dinikmati pembaca---meskipun iklan di browser web sangat mengganggu, hehehe---tapi tak mengapa. Kompasiana adalah media yang tepat untuk aku menulis saat ini, rasanya.
Ada banyak fitur yang jadi penyemangat. Tentu centang biru dan hijaunya, derajat akunnya, fitur view-nya, dan yang terpenting adalah mendapat kesempatan untuk tampil di halaman utama serta disebarkan di jejaring media sosial milik kompasiana.
Tak hanya itu saja sih, kompasiana pun memiliki berbagai event, mulai dari kopdar dan event lomba menulis yang menghadirkan hadiah menarik untuk para pemenangnya. Dan yang paling aku cari ialah, di sini bisa berjejaring dengan banyak manusia dengan latar belakang yang berbeda. Ya siapa tau aku bisa dilirik oleh orang-orang di Kompas Group atau orang-orang hebat yang ada di sini untuk mengajak kerja sama. Ya minimal bisa mendapat penghargaanlah sebagai kontributor yang biasa diadakan kompasiana setiap tahunnya.
Segitu saja sepertinya yang bisa aku bagikan hari ini. Sampai bertemu di tulisan-tulisanku lainnya di kompasiana!
Tabik!