Tunist, udah tahukan ya itu sebutan buat siapa. Yap, fans TheOvertunes sebuah band Akustik yg beranggotakan Mikha Angelo (Vocal) Reuben Nathaniel (Guitar) Jeremy Tobing (Bass) Mada Emmanuelle (Drum) ini formasi awal mereka sebelum Jeremy memutuskan untuk keluar karena ingin konsentrasi dengan pendidikannya. Dan sekarang TheOvertunes hanya beranggotakan tiga orang. Kali ini saya tidak akan membahas tentang TheOvertunes tapi saya akan sedikit membahas tentang Tunist.
Tunist, kepikiran buat nulis tentang ini karena kejadian malam kemarin ditwitter, ehm kejadian yang agak kurang mengenakkan dari sebagian tunist yang merasa kecewa kepada Mikha. Mungkin awalnya karena tweet Mikha kali ya yang 'Open Mention'. Saya yakin sesaat setelah Mikha ngetweet itu pasti dia kebanjiran mention. Bayangin aja followers Mikha lebih dari setengah juta, anggap aja sepertiganya yang On Twitter yang rata-rata pasti mereka mentionnya lebih dari sekali, nggak usah sepertiga kali ya?! Seratus orang aja yang mention atau diperkecil lagi jadi 50 orang saja yang mention dia dan itu lebih dari satu mention, berapa banyak mention yang masuk keakun twitter dia, banyak bangetkan. Gimana Mikha yang hanya punya dua tangan bisa ngejawab semua mention yang masuk, nggak akan semuanya bisa dia bales. Andai saja mungkin ada tombol yang bisa ngereplay semua mention yang masuk, pasti akan dia pencet tu tombol, tapi nggak adakan tombol yang bisa kayak gitukan?! Toh, open mention bukan semuanya harus dibalas.
Karena mention nggak dibales Mikha, terus mau berpindah dari djimba, jadi madness atau ruellete, atau mungkin berhenti jadi Tunist, reaksi yang berlebihan menurut saya. Ya, tapi itulah reaksi dari beberapa djimba ataupun tunist yang kecewa karena mentionnya nggak dibales Mikha. Mention saya juga nggak pernah sekalipun dibales Mikha, apa karena nggak pernah dibales Mikha saya lalu berhenti mengidolakan dia, nggak pernah sedikitpun saya berpikir seperti itu, karena bagi saya mengidolakan seseorang bukan karena saya minta diRT,diReplay,ataupun diFollback, tapi karena saya menyukai karya-karya mereka bukan berarti saya tidak mengharapkan semua itu, tapi ketika tidak satupun mention saya dibales Mikha yaudalah nggak perlu kecewa yang berlebihan juga.
Tidak pernah diRt,diReplay,atau diFollback Mikha, bukan berati dia tidak menyayangi fansnya, rasa sayang seorang idola kepada fansnya tidak bisa diukur dari itu semua, tapi ketika Mikha bersama Kakak-Kakaknya berusaha keras untuk menghasilkan karya-karya terbaik mereka untuk Tunist, dengan cara itulah mereka menyayangi Tunist, tidak ngampang bukan menghasilkan karya yang luar biasa, atau tampil dengan sebaik mungkin saat mereka manggung dihadapan tunist yang mungkin saja saat itu mereka dalam keadaan tidak baik, tapi berusaha tampil sempurna supaya Tunits yang datang menonton mereka merasa senang. Tidak ngampang Guys melakukan itu semua, So ketika mention tidak dibalas tidak perlu kecewa yang berlebihankan?!
Sepertinya kita perlu belajar dari salah satu Fans Club yang sangat saya kagumi yaitu Nike Ardilla Fans Club atau yang lebih dikenal dengan sebutan NAFC, sebuah fans club yang masih tetap berdiri walupun Nike Ardilla sudah tidak ada lagi, bahkan setelah hampir sembilan belas tahun Nike Ardilla wafat NAFC masih berdiri dan diantara mereka ada orang-orang tidak dilahirkan saat masa kejayaan Nike Ardilla tapi begitu mengidolakan sosoknya. Sebuah rasa yang tulus menurut saya ketika mengidolakan seseorang yang sudah tiada dan sangat mengapresiasi karya-karyanya, selalu memperingati hari kelahiran dan kematian Nike Ardilla. Coba kita pikirin apa yang ingin didapatkan para anggota NAFC, mentionnya dibales atau minta diFollback, tidak guys mereka mereka tidak pernah mengharapkan itu semua bahkan ucapan terimakasih yang diucapkan Nike Ardilla pun tidak mereka dapatkan. Kerena memang seseorang yang mereka idolakan sudah tiada, tapi rasa sayang yang tulus membuat mereka tetap setia mengidolakan Nike Ardilla.
Guys, dengan saya menuliskan itu bukan berati saya ingin membanding-bandingkan Tunist dengan NAFC, tapi kita perlu belajar ketulusan dalam mengidolakan seseorang, seperti halnya NAFC yang begitu tulus menyayangi Nike Ardilla. Dengan kita bisa lebih tulus mengidolakan Mikha ataupun TheOvertunes dangan begitu kita tidak akan kecewa dan bereaksi yang berlebihan hanya karena tidak dibales mentionnya ataupun tidak difollback.
Oh iya, satu hal lagi apa mungkin beberapa dari djimba ataupun tunist yang kecewa tersebut karena melihat convo Mikha bersama Fatin, saya rasa juga tidak perlu kecewa untuk hal yang satu ini, Fatin kan sahabatnya Mikha, tidak ada yang salahkan dengan mention-mention mereka?! Guys, biarkanlah mereka bersahabat dan berinteraksi dimedia sosial, tidak perlu membully mereka jugakan?!.
Saya rasa Mikha sudah cukup pusing menghadapi para haters, jangan ditambah oleh para Tunist yang ikut ngebully dia. Mungkin Mikha bisa santai menghadapi haters, tapi apa dia juga bisa santai ketika menghadapi bullyan dari para fansnya sendiri, bisa bayangin perasaan Mikha nggak sih, mungkin dia akan kecewa dan sedih atas sikap dari beberapa Tunist tersebut.
Buat Mikha teruslah berkarya, karena hanya dengan karya kamu bisa mengubah sikap orang-orang yang tidak menyukai kamu seperti yang pernah kamu bilang musik itu bisa mengubah dunia, tapi orang-orang aja pada nggak nyadar. Buatlah mereka yang tidak menyukaimu sadar bahwa sikap mereka salah dengan karya musik kamu bersama TheOvertunes.
Dan buat Tunist, tetaplah selalu kompak dan support karir Mikha Bersama TheOvertunes. Jangan pernah bosan untuk selalu kompak dan support karir TheOvertunes ya, sampai mereka mendapatkan Grammy yang mereka impikan bahkan sampai kapanpun baik saat good time dan bad timenya TheOvertunes. Jadilah Fans yang cerdas;)
Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung:)
-dayah-