Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ranah Tak lagi Ramah

24 November 2010   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 59 1
untuk kau dan yang disana..

saat-saat senja

alunan kami jajakan nada

gelak tawa diantara jeda kereta senja

mereka,tahu akami disini

tapi,apakah mereka melihat dengan hati

kami batu kami debu..

angan pasti berfetamorfosa menjadi mimpi,.

kami usahakan menjadi kenyataan,..

Kereta senja terus merangkak menjalani setiap tugas dan kewajibanya..

serombongan penumpang diam dan tak terlalu ramai ada didepan,sampin dan belakangku,..

serombongan asongan,penjaja jasa,dan "penjaja nada"),..

ah,ya memang harus dipahami itulah keadaan dan sekelumit" fasilitas"yang ada di dunia perkereta apian kita,jadi,mengapa harus tergganggu..

positif:A.kereta kita mempunyai toserba berjalan

B.full music

c.ajang pertukaran pengalaman dari" hasil menguping obrolan penumpang."

mereka,yang sudah saya sebutkan bukan merupakan suatu permasalahan,..

tujuan:A.mencari penghidupan

B.memenuhi tuntutan kewajiban

C.menghilangkan kebosanan

D.mengekspresikan kemampuan

ya,bemacam-macam tujuan mereka,bukankah kita masing-masing harus punya dan harus saling menghormati kepentingan masing-masing?

terdengar sayup nada penjaja makanan,jasa,dan penjaja nada itu sendiri,.

lantang suara penjaja nada diatas kereta senja disini,sudah beberapa kali aku mengatupkan tangan kepada beberapa penjaja nada,karena tidak memberi mereka sedikit upah,.

pantas dan(wajib)mereka mengumpat,dan menurutku mereka tak salah,.

dalam lamunan dan pena ditangan aku berpikir apa yang harus aku cerna dan rasa,.

terkesiap,dan sedikit terpana saat aku dengar suara menumbuhkan rasa,ya..dari penjaja nada wanita,melantunkan lagu yang mengiringi diriku membuat tulisan atau entah apa namanya.

menarik,dan sedikit mengelitik ingin menemuimu dan bersapa,tapi,aku tahu sesuatu yang menarik bersifat misterius,cukup lamunkan dan goreskan,

Kau menyiratkan di lamunan,sebuah teori yang menurutku sangat -sangat rancu dan subjektif dalam penjabaran'nya,

persamaan gender,atau kesetaraan antara kaum hawa dan adam,memang sedikit memaksa untuk mengartikanya.

apa hanya sama:.hak hidup'nya

.hak bicara'nya

.hak kebebasan'nya

.hak istimewa'nya

hak?tanda tanya besar jika tidak terpenuhinya kewajiban,bukankah harus seimbang antara dua itu?,..tapi aku disadarkan oleh penjaja nada seorang wanita,apakah hanya memenuhi panggilan jiwa?panggilan penghidupan atau sekedar menghilangkan bosan?,sayangnya aku tak sempat berbincang denganya...

Bukankah wanita sosok istimewa,tanpa cela,tapi mengapa mereka harus ada digerbong ini?,dijalanan ini,di pekat hitam ini?

sudahkah semua tatanan berubah?atau ?................entahlah

)*1 smoke 1 note,rain,sedikit ada kekhawatiran diakhir tulisan,semoga saja tidak.(

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun