Rasa penasaran saya terhadap asal mula Kota Bojonegoro yang konon perebutkan daerah  Rajekwesi melalui banyak peperangan yang fantastis, membuat saya ingin membacanya, ternyata di masa Maha Raja Balitung, daerah yang sekarang dikenal dengan Bojonegoro belum ada. Adanya hanya hutan luas yang diimpit oleh pegunungan kapur di sebelah selatan dan utara yang di lewati Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Ternyata daerah ini baru di tempati kira kira pada tahun 1000 masehi, yang di beri nama Alas Tuo. Kebanyakan dari wilayah Jawa Tengah yang penduduknya padat, mereka berpindah ke Alas Tuo yang penghuninya sedikit dan sumber daya alamnya masih terjaga. Akhirnya terbentuklah Desa Gadung, Desa Dander, dan sebagainya. Raja didaerah tersebut ialah Ki Rahardi yang sistem pemerintahannya cenderung meniru cara Pemerintahan Hindu, karena dia mempunyai aliran Syiwa, kekuasaannya mulai dari Gunung Pegat ( Babat ) sampai Jatirogo. Namun ketika awal abad 19 menjadi 3 kabupaten yaitu Kabupaten Mojoranu, Padangan, dan Baurno. Tiga kabupaten ini dan juga bupatinya dibawah kekuasaan Belanda. Pemerintahan Belanda menginginkan ketiga kabupaten tersebut bergabung, namun ketidakhadiran Kabupaten Mojoranu yang lagi berpergian di daerah Nganjuk membuat keinginan Pemerintahan Belanda untuk menyatukan 3 kabupaten tersebut gagal. Pemerintahan Belanda kesal dengan Kabupaten Mojoranu, akhirnya mereka membuat kabupaten yang bernama Rajekwesi dan sekaligus membuat penjara.
KEMBALI KE ARTIKEL