Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Anggota DPR dan Pispot

28 April 2011   03:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 391 2

Apakah anggota DPR itu sama dengan pispot? Seharusnya tidak! Anggota DPR berfungsi sebagai lembaga untuk memperjuangkan ‘nasib’ rakyat, itu seharusnya. Tetapi, kenyataannya para anggota DPR banyak yang hanya memperhatikan ‘nasib’ diri mereka sendiri. Anggota DPR seharusnya aktif memberantas korupsi, kenyataannya mereka justru menyuburkan korupsi. Karena itu, saat ini DPR tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Lantas, apa hubungannya dengan pispot?

Pdt. dr. Jusuf BS pernah menceritakan pengalaman beliau ketika melakukan masa praktek di sebuah desa. Kepala desa menyambut beliau dengan suka cita. Dia menyambut sang dokter dengan menyediakan hidangan a la desa tersebut, sayur asem, tempe dan tahu goreng, dan sambel. Yang aneh adalah sayur asem itu ditaruh di dalam sebuah pispot. Pispot berisi sayur asem, amboi. Meskipun pispot itu baru dan bersih, bagi sang dokter mengingatkannya pada penggunaan pispot di rumah sakit. Jelasnya, pispot bukan untuk sayur asem. Pispot hanya untuk air seni, air kencing. Untuk bisa berfungsi untuk wadah sayur asem, sebuah pispot harus dirombak menjadi mangkok, panci, atau rantang. Itu barulah sesuai.

Anggota DPR itu seperti pispot, tidak cocok untuk diisi ‘sayur asem’, tidak cocok untuk membela rakyat. Untuk bisa berfungsi sebagai pembela rakyat, anggota DPR harus dirombak, direparasi. Mental yang bobrok sungguh tidak mungkin menghasilkan sesuatu yang baik. Semoga para pispot itu merombak diri mereka menjadi mangkok, panci, atau rantang. Jika tidak, diremukkan saja sekalian! (ds)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun