Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Suzuki Toyotawati

1 Juni 2010   17:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:49 247 0
Ijah sedang hamil tua. Menurut bidan puskesmas desa, dua minggu lagi Ijah akan melahirkan. Ijah dan suaminya, Slamet, mencari nama yang tepat untuk si calon penghuni baru dunia yang semrawut ini. Slamet tak ingin anaknya kelak mewarisi kemiskinannya. Dia dan istrinya ingin agar kelak anaknya bisa kaya dan memiliki kendaraan modern: sepeda motor dan mobil, bukan seperti kendaraan ‘tradisional' seperti yang mereka miliki sekarang: sebuah sepeda pancal karatan. Ketika si jabang bayi lahir, bayi perempuan yang cantik, dia diberi nama: Suzuki Toyotawati.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat dikejar. Suzuki kecil sakit-sakitan. Mantri, dukun, orang pintar, sinshe dan setiap orang yang diharapkan bisa menyembuhkan Suzuki ternyata tak berdaya. Suatu malam Slamet bermimpi. Dia didatangi seorang lelaki tua yang berkata kepadanya bahwa si bayi ‘kabotan jeneng', tak mampu memikul nama yang sedemikian berat. Slamet terbangun dari mimpinya, keringat membasahi sekujur tubuhnya. Nightmare. Di bawah cahaya lampu tempel, Slamet melihat sebuah benda tergeletak di dekat pintu. Istrinya terjaga dan bertanya, "Ada apa, Kang?"

"Cikrak"

"Apa?"

"Cikrak. Ya, anak kita harus diganti namanya menjadi Cikrak.

Slamet mengadakan slametan bubur abang untuk penggantian nama anaknya.

Amazing. Sejak saat itu Cikrak tak pernah lagi sakit-sakitan. Cikrak kecil bertumbuh menjadi Cikrak remaja. Sayangnya, dia menjadi Cikrak cantik yang pendiam dan rendah diri.

Lelaki tua itu datang lagi dalam mimpinya Slamet, "Cikrak kabotan wirang, terlalu berat memikul malu akibat nama itu."

Sekali lagi Slamet mengadakan slametan bubur abang mengganti nama Cikrak menjadi Citra. Citra remaja bertumbuh menjadi dewasa dan sangat terkenal. Dia menjadi seorang bintang sinetron, penyanyi, dan sumber gossip. Nama populernya adalah: Brenda Citra Larissekali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun