Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Indonesia Negara Pancasila Berbasis Khilafah, Seharusnya...

25 Juli 2014   12:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:16 973 1
Pancasila atau Khilafah...

Dua dimensi yang berbeda dalam meletakan ideologi suatu negara.

Isu hangat yang kian menggubris hati dan pikiran seorang pemuda, kini mengambil langkah untuk memperjelas dan berusaha menjawab solusi dari sebuah permasalahan bangsa. Setiap orang tentu memiliki pemikiran masing-masing sesuai pengetahuan yang ia miliki, itu baru ilmu pengetahuan... bukan yang sembarang ikut mengikuti sesuatu yang belum ia cerna dan ketahui terlebih dahulu.

Pancasila, tentu kita mengetahui secara umum adalah rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Terdapat 5 pedoman yang terkandung dalam sebuah lambang negara Indonesia , yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sampai saat ini, negara kita masih menjalani 5 pedoman tersebut sebagai dasar mengambil langkah sistem kehidupan bangsa dan negara yang tertib dan aman. Tertib dan Aman???

Khilafah,  kepemimpinan umum bagi kaum Muslim untuk menerapkan syariat Islam di dalam negeri dan mendakwahkannya ke luar negeri. Salah satu organisasi yang aktif menyeru kekhilafahan adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).  Secara garis besar, makna khilafah disini adalah kembali kepada masa-masa seperti  Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam menegakkan syiar islam demi membangun kehidupan dunia yang lebih baik. Kehidupan yang lebih baik???

Problema Yang Harus Diketahui

Indonesia dengan keragaman agama, suku dan budaya menjadi ciri khas kehidupan berbangsa. Slogan "Bhinneka Tunggal Ika" mampu menunjukkan sikap persatuan walaupun terdapat beberapa kekeliruan dari sifat manusia itu sendiri dalam meretakkan kesatuan bangsa. Islam menjadi penduduk mayoritas di Indonesia bahkan menjadi penduduk muslim terbanyak di dunia. Dalam lisensi khilafah, di era globalisasi kini, sebagian besar umat islam Indonesia kian merosot akhlak dan ilmu pengetahuannya sehingga banyak kemurkaan sana-sini, kehancuran dimana-mana, bahkan bencana yang bergantian. Penyebab itu semua karena satu misi para yahudi dan nasrani yang ingin menghancurkan Islam secara perlahan-lahan dan Indonesia bisa dikatakan hampir berhasil dalam target mereka. Maka dari itulah muncul Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir Indonesia serta organisasi islam lainnya guna membangkitkan kembali semangat keislamannya. Adanya organisasi islam tersebut membuat penguasa yahudi dan nasrani bingung akan rencana mereka, namun kelicikan dan kepandaian yang mereka miliki akhirnya bersambung untuk menjalin kedekatan kepada penguasa Indonesia yang dinilai mampu memberantas organisasi islam tersebut.

Melihat problema demikian, pribumi berpaham nasionalis menganggap ideologi Pancasila harus dijalankan serentak  untuk dapat menghindari serangan budaya luar yang dapat mengancam kesatuan dan persatuan kehidupan masyarakat. Namun, sebagian besar mereka membenci dengan pergerakan islam yang dinilai akar kehancuranbangsa. Sebaliknya menurut paham religius yang memiliki asas keislaman, serangan budaya luar justru mengancam kehancuran persatuan umat islam Indonesia, tetapi sebagian besar dari mereka mengklaim ideologi Pancasila lah faktor kehancuran islam di Indonesia.

Harapan Yang Selalu Gagal

Berpedoman Pancasila sudah mutlak adanya karena berawal perjuangan dan pengorbanan kemerdekaan bangsa ini merupakan hasil dari jasa para pahlawan dan rakyat terdahulu yang notabene tidak melihat status sosial, suku bahkan agama. Itu semua tertuju atas dasar nama Indonesia... Tetapi sangat prihatin melihat kondisi umat muslim yang sedang digencarnya oleh visi misi yahudi dan nasrani.

Begitu juga dengan khilafah, saya sangat menyesalkan adanya pihak yang mengklaim ingin menjadikan Indonesia menjadi negara islam, jelas sudah bertentangan dengan Pancasila. Justru yang terpenting disini bukanlah menjadikan negara islam tetapi berupaya mungkin menciptakan kehidupan islam di masyarakat seperti halnya kehidupan di jaman nabi Muhammad SAW sampai kepada masa khilafah para sahabat yang bertoleransi memberi kebebasan kepada dengan pengikut yahudi dan nasrani dalam memeluk agamanya bahkan sebagian besar dari mereka datang dan belajar kepada ulama-ulama muslim guna menambah ilmu pengetahuan dalam bidang sains, kedokteran, teknologi dan lainnya. Kenapa itu bisa terjadi? tepatnya karena terdapat sosok pemimpin yang baik, benar dan bersih.

Yang ada di benak saya, siapakah sosok pribumi yang memiliki kriteria akhlaq dan kepribadian seperti halnya Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya?  Banyak...

Lalu maukah mereka menjadi pemimpin negeri ini dan menjadikan Indonesia seperti halnya masa khilafah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya? Tentu mau...

Lalu siapa yang mendukung menuju Indonesia seperti diatas? Tidak ada, kenapa tidak ada? karena belum terlihat sikap dan kepribadian sosok muslim yang cinta Indonesia dan ia juga cinta Islam.

Pancasila bisa bergandeng dengan Khilafah, jika terdapat sosok pemimpin yang "Nasionalis dan Religius"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun