Almarhum Bung Karno
di Alam Kubur
Bung Karno,
Andai Bung mengetahui kondisi di negeri ini, mungkin Bung akan menangis. Namamu diperebutkan dalam kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2014 lalu. Namun, setelah selesai pilpres, nama Bung kembali dilupakan.
Ada yang capres (calon presiden) yang dibesarkan di era Orde Baru mengidentikan dengan Bung, tapi ketika terpilih justru akan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan. Bung pasti lebih tahu bagaimana pemikiran-pemikiran Bung tentang perlawanan terhadap neo-kolonialisme, neo-imperalisme justru dimatikan di rejim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.
Ada lagi capres, yang sekarang orangnya menjadi Presiden, menyebut-nyebut ajaran Bung mengenai TRISAKTI. Capres itu bernama Joko Widodo (Jokowi) yang kebetulan juga didukung oleh Partai Politik (Parpol) pimpinan putri Bung, Megawati Soekarno Putri.
Sebagai generasi yang pernah membaca jejak perjuangan Bung Karno, tentu saya lebih tertarik memilih Jokowi daripada memilih seseorang yang dibesarkan oleh Orde Baru dan yang akan mengangkat Soeharto menjadi pahlawan nasional.
Bung Karno,
Namun setelah terpilih, ternyata ajaran Bung tentang TRISAKTI dipunggungi, apalagi semangat perjuangan Bung mengenai perlawanan total terhadap neo-imperialisme dan neo-kolonialisme. Andai Bung bisa melihat, Bung akan menangis ketika seorang Jokowi yang dulu berjanji akan melaksanakan ajaran Bung mengenai TRISAKTI, kini justru menyerahkan komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak kepada mekanisme pasar bebas. Akibatnya, kini kaum buruh, petani, nelayan dan proletar menjerit karena tarif listrik, transportasi dan energi mencekik lehernya. Neo-Imperialisme dan Neo-Kolonialisme kini justru semakin kuat menancapkan kakinya di tanah yang pernah Bung proklamirkan kemerdekaannya di bawah pemerintahan yang dulu mengusung ajaran TRISAKTI Bung Karno.
Bung Karno,
Kini sebagian rakyat Indonesia menjerit karena komoditas yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak diserahkan ke mekanisme pasar bebas. Namun, di tengah kekecewaan itu ternyata ada segelintir kader-kader Orde Baru yang dulu mengkudeta Bung dan mengubur pemikiran Bung yang ingin kembali mengambil alih kekuasaan.
Bung Karno,
Kini negeri ini dalam bahaya. Jika Presiden Indonesia Jokowi, yang didukung oleh Partai Politik pimpinan putri Bung, tidak segera mengoreksi kebijakannya yang pro-pasar bebas maka kader-kader Orde Baru akan kembali mengambil alih kekuasaan. Orde Baru yang pernah merampas hak-hak petani, buruh dan membunuh lawan-lawan politiknya tanpa proses pengadilan akan kembali berkuasa. Dan itu artinya, Neo-Imperialisme dan Neo-Kolonialisme akan berjaya tanpa perlawanan dari rakyat, seperti yang telah terjadi selama 32 tahun sejak Bung dijatuhkan dari kekuasaan.
Bung Karno,
Saya yakin Bung tidak pernah membaca surat terbuka ini. Namun, saya yakin surat terbuka ini masih bisa dibaca oleh para petani, buruh dan kaum revolusioner lainnya. Mereka harus bangkit meluruskan pemerintah sekarang dan tidak membiarkan kader-kader Orde Baru kembali ke pentas politik untuk menjual kekayaan negeri ini ke tangan negara-negara kapitalis sambil membunuhi rakyatnya sendiri.
Selamat tidur panjang Bung Karno, salam saya untuk Bung Hatta dan Tan Malaka. Jangan lupa bilang ke mereka bahwa negeri ini kini dalam bahaya. Neo-Imperialisme, Neo-Kolonialisme dengan baju pasar bebas dan fasisme Orde Baru tengah mengintai republik ini. Saya yakin suara Bung Karno, Bung Hatta dan Tan Malaka akan semakin keras dari dalam kubur sana.
Wassalam,