Berdasarkan informasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang datanya berasal dari BPS, bahwa jumlah lulusan Strata Satu (S-1) di Indonesia berjumlah 34 juta angkatan (2012) dengan tingkat pengangguran 610 ribu pengangguran intelektual di Indonesia. Namun terlepas dari statistik tersebut, penulis ingin mengungkapkan kenyataan bahwa di Indonesia dalam proses semasa kuliah, tidak selalu mahasiswa-mahasiswi mengerjakan tugas dan kewajibannya sebagai akademisi, sebab di dalam kampus itu sendiri memiliki joki untuk mahasiswa, alasan sederhana mengapa mahasiswa-mahasiswi menggunakan jasa joki tersebut adalah untuk tidak capek-capek membuat tugas kuliah seperti bahas presentasi, makalah dan tugas perkuliahan lainnya. Namun celakanya penulis juga menemukan praktek skripsi made in joki, joki itu memiliki latar belakang pekerjaan seperti guru honorer dan kontrak dari salah satu sekolah serta dari kalangan dosen itu sendiri. Sehingga, kualitas skripsi yang dihasilkan oleh para joki tersebut memiliki kualitas yang sangat bagus sekali, praktek tersebut sudah terjadi berlarut-larut tanpa ada tindakan yang sangat jelas.