Setiap hari Gusti harus bangun pagi-pagi, membasuh diri dan siap-siap berangkat mengais rejeki. Pekerjaannya mengharuskan Gusti selalu berangkat lebih dini, demi menghindari kemacetan yang mulai merajalela di Bali. Letak kos-kosan Gusti yang berada ditengah keriuhan Kota Denpasar terpisah begitu jauh dengan kesenyapan bukit Jimbaran yang masih selalu cokelat tandus sejak dulu. Itulah alasan megapa Gusti lebih memilih untuk tinggal di Denpasar, segala sesuatu akan lebih mudah kecuali mencapai ladang uangnya Gusti mesti mematung dijalanan kurang lebih 30 menit. Hari ini Gusti berangkat sebagaimana mestinya, dengan seragam kerja yang mulai kumal karena harus dipakai setiap hari karena cuma sepasang itu saja. Pemilik perusahaannya terlalu pelit sehingga menyiksa Gusti begitu rupa. Seragam yang Kumal dan dekil. Ckckckckc..