Daerah Istimewa Minangkabau (DIM). Itulah yang ditulis Prof Dr Ahmad Syafii Maarif di Republika co.id pada hari Selasa, 6 Desember 2016. Sudah tentu sebagai keturunan darah Minangkabau, terpanggil untuk menanggapinya.Apalagi saya sudah tiga kali ikut rapat-rapat yang dipimpin penggagasnya Pak Mochtar Naim.Terakhir, saya tidak ikut lagi, karena kesibukan saya hingga tulisan Buya Syafii ini saya baca dengan cermat dan teliti.
KEMBALI KE ARTIKEL