Realitasnya kami mengamati banyak pelajar yang begitu saja dengan mudah meninggalkan puasa, bahkan tidak malu menunjukan ketidakpuasaannya, penulis manjadi teringat didikan ayah, didikan orang tua. Pada akhirnya penulis juga sangat yakin bahwa mereka yang melakukan hal itu, berpangkal pada pendidikan agama dalam keluarga yang kurang, bahkan mungkin orang tua mereka sangat mengabaikan pendidikan agama. Penekanan orang tua dalam pengamalan agama layak dipertanyakan.
Pendidikan moral spiritual adalah pondasi untuk membentuk pribadi intelektual yang diharapkan serta mampu memberikan pencerahan dan katarsis spiritual kepada peserta didik, sehingga mereka mampu bersikap responsif terhadap segala persoalan yang tengah dihadapi masyarakat dan bangsanya. Pendidikan spiritual mewujud dalam perikehidupan yang diliputi dengan kesadaran penuh, perilaku yang berpedomankan hati nuruni, penampilan yang genuine tanpa kepalsuan, kepedulian besar akan tegaknya etika sosial.
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan sikap peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikapspiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.
Menghargai dan menghayati ajaran gama yang dianut dalam perumusan indikatornya, Sikap spiritual itu dicontohkan sebagai berikut : Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu, Menjalankan ibadah tepat waktu.; Memberi salam pada saat awal danakhir presentasi sesuai agama yang dianut.