Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Belajar MIPA, Belajar Ta'at Aturan dan Disiplin

10 Oktober 2014   14:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:37 176 1
Geger tentang perkalian 4 X 6 apakah sama atau tidak dengan 6 X 4, terutama di sosial media dengan segala pembuktiannya masing-masing, sesungguhnya justeru melemparkan kita pada pertanyaan apakah pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) membuat kita "saklek" dan tidak menumbuhkan kreatifitas ?. Sebagai pembelajar MIPA sudah barangb tentu dapat menjawab dengan langsung Tidak bahaklan dengan bukti-buktinya kita dapat memaparkan bagaimana kreatifitas yang sangat terbuka dalam menekuni katakanlah soal-soal MIPA.

Hanya saja, dalam MIPA, yang dikenal sebagai sunatullah yang terbentang di alam (Kauniyah) dimana teorema,postulal,  hukum, dalil maupun aksioma telah diketemukan rumusannya melalui "tafakkaruu fi kholqissamaawati wal ardl" . memikirkan dalam penciptaan langit dan bumi harus diterapkan dalam menghadapi atau menyelesaikan kasus-kasus tertentu, sebab dengan itui nsemua kita menjadi sadar bahwa semua fenomena alam itu memiliki makna dan kemanfaatan tentu dengan segala ciri khusunya.  Benda jatuh, tentu ridak bisa serta merta diselesaikan dengan semua hukum fisika yang ada, demikian juga ping poro lan sudo (Perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan) harus ditaati hirarkhis strukturnya dalam melakukan operasi matematika.

Teorema adalah pernyataan hubungan definisi dengan definisi lainnya. Contoh: Teorema Pythagoras menyatakan hubungan ketiga sisi segitika siku-siku, Teorema Langrange menyatakan hubungan grup hingga dengan subgrup-nya.Bagaimana memahami suatu teorema. Belajar begaimana membuat teorema baru dari asumsi-asumsi yang telah diketahui. Belajar melihat hubungan definisi dengan definisi lainnya sehingga bisa ditarik suatu teorema. Hubungan antar definisi yang memiliki makna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun