Langit kawasan Kerobokan, Bali, tampak kelam siang itu, Sabtu (1/10). Bibir saya komat-kamit bebacaan doa. Berharap kami sampai tujuan dalam keadaan kering. Berhasilkah? Tentu saja tidak. Sepersekian menit berselang, hujan turun amat deras tanpa ampun. Butiran airnya kurang lebih segede kacang tanah. Mau tidak mau kami harus menepi dan memakai mantel. Padahal kami sudah dekat. Tinggal 500 meter-an saja.
KEMBALI KE ARTIKEL