Sejak zaman prasejarah, arus perdagangan, migrasi, dan kebudayaan telah membentuk kepulauan ini menjadi sebuah 'Nusantara' yang kaya akan nilai-nilai budaya. Perjalanan maritim nenek moyang bangsa Indonesia telah memberikan pengertian pentingnya laut sebagai jalan perdagangan, perekonomian, dan penghubung antarpulau.
Konsep Wawasan Nusantara pertama kali secara resmi diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1957. Ide ini kemudian berkembang sebagai landasan utama bagi pengembangan hubungan antarwilayah di Indonesia serta sebagai panduan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah negara.
Wawasan Nusantara tidak hanya menjadi landasan politik, tetapi juga mendasari pembangunan ekonomi, keamanan, dan kerjasama antarnegara bagian di Indonesia. Konsep ini menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor, pengembangan potensi daerah, dan pemeliharaan lingkungan sebagai bagian integral dari kesatuan bangsa.
Dalam konteks globalisasi saat ini, Wawasan Nusantara memainkan peran penting dalam membentuk identitas Indonesia di dunia internasional. Sebagai negara maritim yang strategis, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut, memperkuat kerjasama antarnegara di kawasan, serta memanfaatkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan.