Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Budiono, Daya Hidup dan Pentas Humanis

15 Februari 2016   13:21 Diperbarui: 15 Februari 2016   14:03 86 0
"Apa kabar Mas?" tanya saya. "Baik Mas" jawabnya sambil tetap tersenyum. Sesekali keringat mengalir di pelipisnya. "Menarik tampilannya Mas" puji saya. "Ya, ini seadanya. Tapi yah diusahakan tetap maksimal." balasnya. "Kok harus maksimal?" kejar saya. "Yah maksudnya, kita ga boleh tampil sembarangan, Mas. Sebagai seniman, pentasnya harus maksimal. Kostum harus rapi, musik harus lengkap. Ini bentuk penghargaan kita kepada yang nonton. Tidak mesti mahal, tapi mesti maksimal. Itu maksudnya Mas." Sambil menunjukkan speakernya yang berupa modifikasi dari tong sampah hasil rakitan sendiri. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun