Sebagai seorang filosof Islam, Al-Kindi lebih mengandalkan kemampuan akal untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang realitas. Namun, dia juga menyadari bahwa akal tidak cukup untuk mencapai pengetahuan metafisis. Jadi, al-Kindi tidak sependapat dengan para filosof Yunani dalam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, karena dia percaya bahwa Nabi harus mengajarkan hal-hal yang di luar jangkauan akal manusia yang diperoleh dari wahyu Tuhan.
KEMBALI KE ARTIKEL