20 Agustus 2020 12:45Diperbarui: 20 Agustus 2020 14:5543411
Ia bilang, kami sama-sama terbuat dari debu tanah. Nafas kami berembus ke angkasa yang sama. Sayalah kakinya, dialah mata saya. Kami satu tubuh. Jiwa kami berpadu, di bawah atap yang sama. Jadi pantang memalingkan wajah sebagai saudara. Dan tak ada yang lebih besar dari kasih nyawa bagi saudaranya. Kalimat-kalimat itu menjelajahi isi kepala saya. Menabuh gendang telinga di setiap syaraf otaknya. Membangunkan ingatan jeritan pilu berdarah sepuluh tahun lalu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.