Masih ingat dengan istilah
"petugas partai" yang mulai sering muncul saat Presiden Jokowi masih menjadi calon presiden yang diusung oleh  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 204 lalu ? Istilah tersebut mungkin sudah lama dan merupakan hal yang wajar bagi salah seorang kader dari parpol jiika menugaskan kadernya dalam eksekutif maupun dalam lembaga legislatif. Meski demikian, istilah tersebut tentu menimbulkan pro kontra, manakala sesudah sang kader terpilih (apalagi menjadi pemimpin bagi bangsa yang tentunya harus mengayomi tidak hanya parpol pendukungnya tetapi parpol yang juga tidak memilihnya. Salah satu pepatah yang sering muncul adalah "loyalitas kepada partai berakhir manakala loyalitas kepada negara dimulai". Tentu hal inilah yang harusnya menjadi pegangan bagi kader maupun siapapun yang terpilih menjabat sebagai pejabat publik, dan tentu saja parpol pendukung harus pula memahami filosofi tersebut dan bukannya justru memaksakan bahwa kader tersebut adalah milik mereka untuk selamanya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL