Memperingati hari Jumat Agung dimana Yesus Kristus disalib untuk menebus dosa manusia membuat diriku makin belajar bahwa apa yang Yesus lakukan buat manusia bukan untuk kepentingan diri-Nya tetapi untuk kepentingan manusia itu sendiri. Momen Jumat Agung kali ini aku belajar bagaimana kematian Yesus di kayu salib (bukan karena kesalahan-Nya) ternyata bermakna teramat dalam jika direnungkan dengan sesama. Secara pengetahuan, aku mungkin menyadari memang DIA mati untuk menebus dosa yang kita sebagai manusia telah perbuat, akan tetapi ternyata juga lebih dari itu yaitu DIA mati agar aku hidup. Sungguh suatu hal yang luar biasa, dimana ada Seorang mau berkorban untuk kehidupan orang lain dan tidak mementingkan ego atau kepentingannya sendiri. Memperingati Jumat Agung juga menjadi salah satu sarana refleksi bagi diriku karena dengan momen ini ternyata aku menyadari diriku belum sepenuhnya menjadi pengikut Kristus yang sejati, bahkan terkadang aku menjadi seorang yang bersukacita dan bersyukur ketika kondisi nyaman dan menyenangkan, tetapi bersungut serta mengeluh jika kondisi tidak sesuai dengan harapanku.
KEMBALI KE ARTIKEL