Kesunyian masih bersemayam di tanah itu. Bersembunyi di balik karang-karangnya yang berpasir, enggan pergi bersama anginnya yang berdesir. Cuma ada suara derit kursi goyang yang setia menemani keheningan, kepayahan menanggung bebanmu. Pandanganmu juga masih saja mengarah ke barat, ke batas cakrawala di mana luasnya langit bertemu dengan hamparan pasir. Terus menunggu dan menunggu, sampai yang kamu tunggu muncul dari batas ketiadaan.
KEMBALI KE ARTIKEL