Tidak akan pernah bosan memahami dan mengkaji Pemalang, apalagi kota yang dianggap sebagai kalahiran manusia biasa ini. Sebagai manusia biasa, tidak elok rasanya berada di perantauan namun membiarkan sesuatu yang janggal di kota kelahiran. Cukuplah diam dalam hal fisik saja, tapi bukan dengan isi kepala ini, barangkali berjalannya waktu, perlahan akan ada penyesalan dan bajingannya itu sebuah kenangan, lebih menyakitkan bukan? Kenangan dan penyesalan berseturu satu rumpun.
KEMBALI KE ARTIKEL