Masalah gizi ini banyak ditemukan pada anak-anak, terutama yang hidup di daerah pedesaan. Daerah pedesaan cenderung memiliki perekonomian yang tergolong menengah ke bawah. Hal ini akan menyebabkan akses terhadap pangan terbatas sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sesuai dengan gizi seimbang. Selain itu, rendahnya pengetahuan menyebabkan masyarakat kurang terampil dalam mencegah dan menangani stunting.
Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh yang lebih pendek, stunting menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan penurunan kognitif.
 Berdasarkan penuturan bidan pada Poliklinik Desa Dukuh, terdapat 3 balita yang mengalami stunting berdasarkan hasil pengukuran posyandu. Oleh karena itu, KKN Tim 1 UNDIP Desa Dukuh membentuk sebuah program kerja untuk mencegah dan menangani stunting.Â