Hari H kian mendekat. Pesta demokrasi kian menggema. Para calon dan masing-masing tim sukses pun kian ‘garang’ beraksi. Segala cara pun dihalalkan untuk memikat para rakyat. Mulai dari orasi hingga kampanye hitam. Orasi yang memanjakan gendang telinga. Hal-hal yang indah dan menggetarkan hati sengaja dipaparkan. Semua bagaikan belaian yang membahagiakan, bak senandung indah para musisi ternama. Maka, masyarakatpun kagum dan hanyut di dalamnya. Semua kata yang keluar dari mulut manis mereka seakan hendak menyatakan bahwa mereka ada hanyalah untuk Tanah Air tercinta ini. Benarkah?? Yang lebih parah lagi, masing-masing pihak sengaja memaparkan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan kubu lawan. Serang menyerang bak genjatan senjata pun tercipta. Jika demikian, siapa yang menjadi korban?? Jelas, bahwa yang menjadi korban adalah rakyat biasa yang masuk dalam kebingungan yang luar biasa hebat. Black Campaign telah berhasil membuat mereka resah, bungung tak menentu. Seluruhnya membuat pikiran mengawang-awang. Perasaan takut pun memenuhi diri. Sungguh tega para pelaku itu. Hendaknya mereka sadar, bahwa aksi tak sportif mereka telah menodai demokrasi kita dan juga meresahkan masyarakat luas.