Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Novel | Maling Genthiri dan Maling Genthoro (4)

2 Juli 2019   08:15 Diperbarui: 2 Juli 2019   08:46 69 3
            Sadar akan penting dan urgennya informasi yang didapat dari penyelidikan teliti itu, Maling Genthiri tahu bahwa dirinya tidak boleh diam saja menonton dan tidak mengambil peran. Ia harus memberitahu Raja. Ini kewajibannya membela tanah airnya. Tapi, ini juga mengandung resiko besar. Banyak orang-orang di sekeliling Raja juga terlibat dalam persekongkolan itu. Salah-salah, ia akan dibunuh. Tapi, mati sekarang atau mati nanti, sama saja. Yang penting ia tidak suka akan ketidakadilan dan cinta akan kebenaran. Ia tidak ingin mengabdi pada dua tuan, dengan tidak bertindak atau mengulur-ulur waktu. Ia pun tidak ingin merengkuh keduanya dengan dalih berdiri di tengah-tengah: setuju atau diam dengan ketidakadilan tetapi sekaligus mendukung dan berkoar-koar tentang  keadilan. Suka akan kebohongan sekaligus cinta pada kebenaran. Itulah yang banyak disalah-mengertikan sekaligus banyak dipraktekkan tentang  kebijaksanaan duniawi, sophia. Menyatakan salah sekaligus benar. Kaki kiri berjalan ke barat, kaki kanan berjalan ke timur pada saat yang sama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun