Saya mengamati kepemimpinan di Indonesia bila melakukan kesalahan, langsung melakukan satu hal: MENYANGKALNYA. Model tidak mengakui kesalahan, memutarbalikkan kesalahan, kembali menyerang yang menunjukkan kesalahan, atau menuntut balik dengan alasa pencemaran nama baik selalu menjadi ciri khas sebagian pemimpin di Indonesia. Bila ada yang mengkritik terlalu keras, maka selalu memakai ayat-ayat dari kitab Suci bahwa kita harus punya prasangka baik, tidak boleh menghakimi. Ada juga yang berani bersumpah atas nama Tuhan dan keluarga walaupun sudah kasat mata ia memiliki kesalahan.