Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial Pilihan

Serunya Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance, Ngobrolin Finansial dari Frugal Living sampai Pinjaman Dana Tunai untuk Modal Usaha

25 Mei 2024   19:59 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:01 281 6
Ngobrol soal finansial memang seru, apalagi bagi Gen Z. Generasi ini sebagian telah masuk usia kerja dan dihadapkan kepada beragam tantangan finansial. Karenanya, diperlukan literasi keuangan yang baik untuk menghadapi tantangan tersebut.

Nah, pada tanggal 24 Mei 2024 lalu saya dan beberapa kompasianer menghadiri Blogger Gathering 2024 bareng Adira Finance x Kompasiana. Acara berlangsung di Terasa Resto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Acara ini mengambil tema "Ngobrolin Finansial di Ketemu Sahabat Bareng Adira Finance". Tiga narasumber hadir pada acara ini, yaitu, Ayu Sara Herlia (Financial Literacy Specialist, Founder @mamaber.UANG), Indra Meyman Harefa (Head of Regional Non Auto Business Adira Finance), dan Dwi Nopianto (AXI Adira Finance).

Frugal Living

Akhir-akhir ini tren frugal living tengah populer, yaitu gaya hidup hemat yang berfokus pada prioritas kebutuhan. Menurut Sara, frugal living ini perlu dilakukan agar kita bisa memprioritaskan pengeluaran pada hal-hal yang penting.

Indra memiliki pandangan berbeda, yang tidak sepenuhnya setuju dengan frugal living. Menurutnya, hidup seharusnya dinikmati, jadi jangan batasi pengeluaran tetapi sebaiknya tingkatkan penghasilan.

Sementara Dwi setuju dengan frugal living. Perlu menghemat pengeluaran untuk mencapai cita-cita. Namun, tetap harus memperbesar income.

Tabungan dan Dana Darurat

Sara berpendapat setiap orang punya kondisi keuangan yang berbeda. Tidak bisa ditentukan berapa persen dari penghasilan yang akan ditabung. Namun, tetap harus punya komitmen untuk menabung. Selain itu, dana darurat juga perlu dipersiapkan yang besarnya minimal 3 kali dari pengeluaran per bulan.

Indra memiliki perspektif berbeda. Tabungan di bank nilainya akan turun. Karenanya, ia memilih untuk menaruh uangnya dalam bentuk aset. Namun, tetap harus ada tabungan di bank untuk keperluan dana darurat.

Sedangkan Dwi lebih memilih menabung dengan cara investasi emas atau logam mulia. Ia menambahkan, bukan seberapa besar gaji yang dimiliki melainkan seberapa besar sisa gaji tersebut yang harus ditabung.

Modal Usaha

Sara menilai banyak cara untuk mendapatkan modal usaha pada era internet sekarang ini. Ia menyarankan, carilah modal berupa pinjaman dana tunai dari lembaga keuangan yang legal dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, pikirkan juga rencana membayar dana pinjaman tersebut. Pastikan pinjaman tersebut sudah jelas keperluannya untuk apa

Senada dengan Sara, Indra memberi tips agar kita pinjam dana tunai ke orang atau lembaga yang tepat. Jangan sampai pinjam dana ke pinjol ilegal. Selain itu, pastikan kita memiliki kemampuan membayar angsurannya. Besar angsuran tidak melebihi 30% dari penghasilan.

Sedangkan Dwi menambahkan, pastikan pinjaman dana tunai untuk kebutuhan yang bersifat produktif. Batasi besarnya pinjaman sesuai kebutuhan, jika butuhnya 8 juta rupiah, pinjam dana juga 8 juta, jangan 10 juta rupiah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun