Matahari bulan September begitu menyengat ubun-ubunku. Peluh yang mengucur di wajah dan tubuhku sepertinya langsung menguap, mengering begitu cepatnya. Aku menepi sejenak ke sebuah gardu yang berada di tepi jalan kecil di pinggir Dusun Kalidoro. Sepeda kayuhku aku sandarkan di salah satu tiang penyangga gardu.