Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Indonesia Lebih Buruk dari Korut - Bung Pra

6 Agustus 2014   21:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:15 289 3
Berdasarkan berita dari link berikut :
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/08/06/115123/2654541/1562/prabowo-sebut-pilpres-seperti-di-negara-komunis-lebih-buruk-dari-korut?991101mainnews

MAKA...

Seorang negarawan yang punya visi positif untuk negara nya (untuk rakyat) TIDAK AKAN PERNAH BILANG KALO NEGARA NYA ADALAH NEGARA KOMUNIS!! Dablek nih orang.

Jelas sudahlah maksud dan tujuannya yang ributin hasil pemilu melulu.

Negarawan sejati apalagi ngaku2 pratiotisme dengan lambang negara berlumuran darah (merah) -- hasil perjuangan bung.?? -- semestinya tetap mendukung pemerintahan siapa pun presidennya, selama presiden itu tidak otoriter.

Negarawan sejati semestinya mendukung dengan memberikan bantuan secara sukarela, misal nya sebagai tim ahli atau minimal pemantau pemerintahan.. sama seperti pejuang jaman penjajah dulu, yang menjadi tentara sukarela. Gak ada patriot sejati waktu itu yang ributin pangkat!!

Saya tidak bilang mas Joko akan sukses jadi presiden mendatang, tapi akan lebih sukses negara ini jika semua bersatu - Persatuan Indonesia.

Siapa pun nanti yang jadi presiden, percayalah.. dia bukan orang hebat!! Kalo pejabat lain nya yang ada diseantero Indonesia ini tetap bejat, sang presiden pun akan keok juga. >> lihat apa yang dialami SBY.

Jadi semestinya kubu yang kalah--yang sebelumnya mengaku akan berjuang demi rakyat--maka lanjutkanlah perjuangan mu. Presiden mendatang tidak akan mampu bekerja sendiri.

Logikanya, jika bung Pra ini legowo dan kemudian malah turut bahu membahu dengan mas Joko, semestinya Indonesia dalam 1 periode presiden ini akan bisa mengarah menjadi seperti Korsel. Dan kemudian sejarah pun akan mencatat nama baik bung Pra sebagai negarawan sejati.

Tapi sebaliknya, jika pertarungan MK ini diteruskan, dan yang pada akhirnya tetap kalah, maka, yakinlah sejarah akan mencatat, "Mari kita jangan ulangi lagi kesia-sia ini".

Proses adu debat tunggal -- kan cuma kubu dia yang debat kan? -- sudah menghabis banyak energi, waktu dan uang. Tapi itu belum seberapa. Bukan menjadi isu lagi, bahwa akibat ke-ngotot-an ini, sudah berapa banyak teman & bahkan sahabat jadi musuh, baik di dunia maya maupun nyata. Sudah berapa banyak pihak yang tadi nya bisa menjadi teman baik atau tetangga baik, malah jadi jaga jarak dan saling curiga.

Berikutnya, maka akan timbul pertanyaan, apa yang akan terjadi pada orang2 yang dengan segenap tumpah darah (katanya) mendukung bung Pra, jika akhirnya tetap kalah? Apa yang akan terjadi pada puluhan atau ratusan pengacara yang saat ini sedang membela bung Pra? jika kalah, kemungkinan besar meraka akan jadi pengangguran atau malah jadi pengacara yang ngurusin perkara gak bener.

Apa yang akan akan terjadi pada anggota partai atau petinggi partai yang terus pasang muka bermusuhan dengan partai pendukung presiden terpilih? Bisa jadi mereka -- yang akan jad DPR/DPRD -- akan terus adu debat di parlemen, karena sudah kepalang malu untuk mengaku kalah. Akibatnya apa? Negara ini akan tetap jalan ditempat.!!

===
Secara tidak langsung, proses ngotot ini sudah membuat celah keretakan persatuan bangsa. Tidak semua orang Indonesia pintar. Jika ini terus berlanjut, dikhawatirkan "hasutan" terhadap presiden terpilih, KPU dan Banwaslu keburu masuk ke hati mereka2 yang mendukung bung Pra. Jika sudah begini, orang tidak mau tau, apa pun yang dikerjakan kubu presiden terpilih, nantinya, pasti akan salah!!

Maka silahkan dipikirkan, siapa yang "akan" membuat negara ini menjadi seperti Korea Utara?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun