Sejak awal apakah aku salah? Ada yang bisa menjelaskan dimana letak kesalahanku? Seharusnya bagaimana? Kini aku menjalani hari-hari bagaikan bernafas tanpa paru-paru dan terkadang bernyanyi tanpa nada. Sesak dimana-mana, penuh tanda tanya dan penuh praduga dalam tiap untai pikiran di kepala. Seandainya, ah klasik, toh berandai tidak merubah apapun. Namun jika boleh aku berandai, aku ingin kita tidak berjumpa, tidak saling mengenal, terlebih saling mencintai. Hidup seperti ini seperti memungut duri dari tumpukan duri, percuma dan sakit.Â
KEMBALI KE ARTIKEL