Dari 4 Februari tengah malam sampai dengan 5 Februari dini hari itu terjadi pembicaraan serius antara dua pendiri
Kompas: P.K. Ojong dengan Jakob Oetama mengenai tawaran dari penguasa Presiden Soeharto, jika ingin terbit kembali setelah dilarang terbit (dibredel).
KEMBALI KE ARTIKEL