Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Pidato Jokowi dan “Jas Merah” Soekarno

7 Juni 2015   11:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:18 2829 0

 

 

Pidato Presiden Jokowi yang salah menyebutkan kota kelahiran Soekarno: Blitar, padahal yang benar di Surabaya, jelas merupakan suatu masalah yang tidak bisa dipandang enteng, apalagi dianggap biasa, sebagaimana diutarakan oleh pihak Istana. Yang bagi saya hanya merupakan trik menutup rasa malu, atau lebih parah lagi tidak mau secara sportif mengaku salah.

 

Karena jika kita mulai menganggap biasa dan enteng suatu kesalahan yang sebenarnya penting, maka suatu waktu kelak kita akan melakukan suatu kesalahan yang lebih fatal dan lebih memalukan, bukan hanya berskala nasional, tetapi internasional.

 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan yang menganggap demikian.

 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, teks pidato yang dibacakan oleh Jokowi itu dibuat bersama-sama oleh tim perumus pidato kepresidenan. Pratikno mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak terlalu mempermasalahkan insiden kesalahan teks pidato tersebut.

 

"Biasa saja, kalau ada salah biasa saja," ujar Pratikno.

 

Luhut menganggap kesalahan ucap Jokowi sebagai kesalahan yang lumrah. Ia pun meminta masalah ini tak perlu dibesar-besarkan.

 

"Namanya manusia khilaf, biasa. Masa enggak boleh salah," ucap Luhut (Kompas.com).

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun