Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Menggandeng Amadeus, Garuda Indonesia Menggunakan Sistem Pelayanan Online Terbaru dan Tercanggih

26 Juni 2013   14:45 Diperbarui: 4 April 2017   17:51 6728 0

Kemajuan teknologi komputer sangat membantu saya dalam membeli tiket Citilink terbang Surabaya-Jakarta (pergi-ulang), reservasi kamar hotel, dan membeli tiket masuk Kidzania secara on-line. Semua itu saya lakukan dari rumah saja. Dengan duduk di depan komputer yang terkoneksi internet, dalam tempo sekitar satu jam semua urusan itu beres. Dan, ketika perjalanan liburan itu dilakukan sampai dengan kembali lagi ke Surabaya, semuanya berjalan dengan lancar sekali. Dengan pengalaman seperti ini, membuktikan bahwa kita saat ini benar-benar sedang menuju era yang serba informasi dan teknologi. Peran transaksi dengan media internet (online) semakin menjadi kebutuhan yang nyaris mutlak. Kalau bisnis hotel dan pusat hiburan seperti Kidzania saja semakin serius dengan metode transaksi online seperti ini, apalagi dengan bisnis yang jauh lebih besar daripada itu, yang sangat membutuhkan kualitas pelayanan yang serba sangat baik;  praktis, cepat, nyaman, dan aman, seperti bisnis di bidang penerbangan.

Kenapa saya memilih maskapai penerbangan (airline) Citilink? Itu tidak lepas dari nama besar induk usahanya, Garuda Indonesia. Sudah sekitar sepuluh tahun ini kalau bepergian ke mana saja, kalau ada rute Garuda Indonesia, saya selalu memilih Garuda.

Sebelumnya, saya mengikuti tren kebanyakan orang yang memilih pesawat bertarif murah, atau biasanya disebut juga Low Cost Carrier (LCC). Kalau ke luar negeri, seperti Singapura, maka yang dipilih selalu adalah Silk Air/Singapore Airline (SQ). Karena ketika itu maskapai luar negeri seperti SQ itu bagi saya adalah terbaik, sedangkan Garuda adalah yang terburuk. Memang sekitar 10-15 tahun yang lalu, bukankah nama Garuda masih identik dengan manajemen yang buruk?

Cerita tentang kenapa sampai akhirnya saya beralih ke Garuda akan saya ceritakan di artikel lain.

Dalam perjalanan keluarga di tahun lalu itu saya memilih Citilink juga karena ingin mencoba layanan anak usaha Garuda Indonesia berjenis LCC ini, yang setara dengan maskapai-maskapai penerbangan swasta yang bergerak di ranah LCC ini. Saya ingin merasakan bagaimana kualitas manajemen dan pelayanan Grup Garuda di bisnis LCC ini. Ternyata, juga nyaris sama baiknya dengan Garuda. Lalu, kalau memang sama baiknya, kenapa harus memilih Garuda yang harganya jauh lebih mahal? Itu juga akan saya kasih alasannya di artikel yang lain.

Di artikel ini saya mau bicara tentang betapa kenyaman dan kepraktisnya ketika saya melakukan proses pembelian tiket Garuda melalui sistem online. Seperti yang saya singgung di awal artikel ini, kepraktisan itu begitu terasa, karena urusan tiket pesawat, dan lain-lain itu bisa saya lakukan semuanya tanpa meninggalkan rumah, bahkan tanpa beranjak dari kursi saya di depan komputer.

Kalau di Citilink saja sudah begitu praktis, bagaimana dengan di Garuda?

Nah, kebetulan sekali baru-baru ini saya termasuk salah satu dari 30 orang Kompasianer yang terpilih untuk mengikuti program kerjasama antara Kompasiana dengan Garuda Indonesia Airline dengan tajuk “Perjalanan Seru Bersama Garuda Indonesia, pada Kamis, 20 Juni 2013, di Cengkareng. Di dalam program ini semua peserta diajak Garuda Indonesia untuk mengunjungi kantor pusat Garuda di Cengkareng, dan menyaksikan secara langsung “isi dapur” Garuda dalam melayani penumpangnya. Mulai dari mengikuti presentasi dari pihak Garuda Indonesia, mengunjungi hanggar pesawat dan Garuda Maintenance Facilities (GMF), -- melihat cara Garuda merawat dan memperbaiki mesin-mesin pesawatnya, dan mengunjungi Aerofood ACS, -- melihat secara langsung persiapan penyediaan makan dan minuman untuk penumpang Garuda, Citilink dan 16 maskapai penerbangan asing yang menggunakan jasa perusahaan katering Grup Garuda Indonesia itu.

Saya tertarik sekali mengkuti acara ini, karena sebelumnya saya sudah lama kagum dengan perubahan besar yang dilakukan Garuda dalam melayani penumpangnya. Dari imej maskapai nasional dengan pelayanan terburuk, menjadi salah satu maskapai terbaik di dunia saat ini. Saya penasaran, apa saja yang dilakukan oleh jajaran Direksi Garuda sampai Garuda bisa mencapai prestasi yang mengagumkan seperti itu.

Mengenai hasil kunjungan ini akan saya ceritakan di artikel yang lain.

Pengalaman Menikmati Layanan Online di Garuda Indonesia

Maka, tanpa ragu, saya pun memutuskan terbang ke Jakarta dari Surabaya khusus untuk mengikuti program tersebut. Saya memulainya dengan membeli tiket Garuda melalui cara online. Setelah tiket diperoleh, saya mencoba melakukan check-in dengan cara on-line pula. Fasilitas ini terdapat di www.garuda-indonesia.com .

Sayangnya, upaya yang saya lakukan dari Surabaya, pada Rabu, 19 Juni 2013 tersebut gagal. Rupanya, sistem pada waktu itu belum bisa melayani check-in online. Saya sudah menyimpan pengalaman ini untuk disampaikan secara langsung sebagai komplain ke pihak Garuda di acara tersebut di atas.

Kamis, 20 Juni 2013, di acara pertemuan dengan pihak Garuda Indonesia di kantor Pusat Garuda, Cengkareng, dalam presentasinya Senior Manager Marketing Media Bambang Reza Aditiawarman menjelaskan mengenai progres perubahan dan peningkatan sistem pelayanan terhadap penumpang Garuda Indonesia yang berbasis penuh pada sistem teknologi infomasi.

Bekerja sama dengan  Amadeus Altea, Garuda Indonesia segera menggunakan sistem layanan baru yang dikenal dengan nama Passenger Services System Amadeus Altea. Sistem pelayanan penumpang maskapai penerbangan dari Amadeus ini sudah dipakai oleh 160-an maskapai penerbangan besar di seluruh dunia. Amadeus adalah perusahaan swasta internasional penyedia layanan teknologi informasi (IT) untuk industri perjalanan dan pariwisata.

Kerjasama Garuda Indonesia dengan Amadeus ini merupakan bagian dari persiapan rencana Garuda bergabung dengan SkyTeam.

SkyTeam adalah aliansi maskapai penerbangan terbesar kedua di dunia setelah Star Alliance, dengan anggota sepuluh maskapai dari tiga benua, berpusat di SkyTeam Central, Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda. Menurut Global Traveler Magazine (2005), SkyTeam adalah aliansi penerbangan terbaik di dunia. (Wikipedia.com).

Saya sempat mengajukan komplain mengenai pengalaman saya yang gagal melakukan check-in online itu kepada Bambang Reza. Dia menjelaskan bahwa memang saat ini sistem pelayanan on-line Garuda sedang terganggu karena dalam taraf perubahan sistem untuk menggunakan sistem layanan penumpang dari Amadeus itu.

Meskipun demikian, ketika saya mencoba untuk melakukan check-in online lagi untuk penerbangan saya balik ke Surabaya, dengan hanya menggunakan Samsung Galaxy Tab 7.0+, ternyata kali ini sukses. Dengan cara ini pula saya memperoleh juga Boarding Pass online. Pada kesempatan itu saya sempat bertanya kepada Senior Manager Pre & Post Flight Service Garuda Indonesia Pikri Ilham Kuniansyah, apakah Boaring Pass online itu harus dicetak? Sedangkan, saya saat itu tidak punya waktu dan juga tak punya printer, karena malamnya saya sudah harus terbang. Pikri menjawab, tidak perlu.

Kalau menggunakan tiket online itu sudah biasa, maka ini adalah pengalaman pertama kali saya terbang dengan menggunakan Boarding Pass online. Bahkan, saya perhatikan, saya adalah satu-satunya penumpang Garuda pada penerbangan itu, yang menggunakan Boarding Pass online.

Di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, saya tidak perlu check-in lagi di konter Garuda seperti yang selama ini dilakukan. Pada petugas yang melayani di Bandara, saya hanya menunjukkan Boarding Pass online di Galaxy Tab saya itu. Ini benar-benar pengalaman baru yang menyenangkan terbang dengan Garuda Indonesia. Padahal, ini baru permulaannya saja, kelak jika sistem pelayanan penumpang Garuda sudah benar-benar menggunakan sistem yang baru (Passenger Services System Amadeus Altea), pasti akan jauh lebih menyenangkan dan nyaman.

Garuda Indonesia Segera Menerapkan Sistem Layanan Terbaru dan Tercanggih dari Amadeus

Pada Selasa kemarin (25 Juni), ketika saya mencoba mengakses link chek-in di situs www.garuda-indonesia.com muncul pemberitahuan bahwa sistem dalam pemeliharaan (maintenance) karena Garuda Indonesia akan melakukan upgrade sistem reservasi dan tiket dari pukul 21.00 (GMT+7) tanggal 29 Juni 2013 hingga pukul 11.00 (GMT+7) tanggal 30 Juni 2013. Selama waktu tersebut sistem SSCI (Self Service Check-In) Garuda Indonesia akan tidak dapat digunakan untuk sementara.

Mohon diperhatikan bahwa karena migrasi sistem tersebut, seluruh aktivitas check-in melalui SSCI (Web Check-In atau Mobile Check-In) harus dilakukan paling lambat pukul 23.59 (GMT+7) tanggal 28 Juni 2013. Jika Anda mengalami masalah, silakan hubungi Call Center kami (08041807807 / 6221-23519999). Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Demikian pemberitahuan tersebut.

Di berita tribunnews.com yang saya baca kemarin, diberitakan bahwa berdasarkan informasi dari Garuda Indonesia karena adanya peningkatan sistem layanan yang akan menggunakan sistem dari Amadeus itu, maka Garuda Indonesia akan melaksanakan proses “cut-over” dari sistem lama ke sistem baru pada 29 Juni 2013, dari pukul 21.00 WIB hingga tanggal 30 Juni 2013, pukul 11.00 WIB.

Selama berlangsungnya pelaksanaan “cut-over” tersebut, sistem reservasi Garuda Indonesia tidak dapat diakses, baik melalui website www.garuda-indonesia.com dan call center.

Namun demikian, seluruh kegiatan penerbangan Garuda Indonesia akan tetap berjalan secara normal. Demi kenyamanan para pengguna jasa, Garuda Indonesia mengimbau para pengguna jasa yang akan melakukan penerbangan dengan Garuda Indonesia agar dapat membawa e-ticket yang sudah dicetak dan tiba lebih awal di bandara.

---

Garuda Indonesia Menuju Maskapai Penerbangan Internasional Bintang Lima

Dari pengalaman menjelajah dan menggunakan layanan online Garuda Indonesia, dan juga pernah menggunakan jasa call center-nya, saya benar-benar merasakan perubahan yang sangat besar dari Garuda. Sangat komunikatif dan membantu. Informasi-informasi yang ingin saya ketahui dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Pelayanannya mulai sejak awal rencana penerbangan, reservasi, pembelian tiket, check-in, lounge, ruang tunggu, di atas pesawat, sampai dengan akhir perjalanan, benar-benar sangat menyenangkan dan nyaman.

Sekarang saja sudah begini, apalagi dengan kelak kalau Garuda sudah benar-benar mengimplemntasikan semua sistem layanan terbarunya. Terutama, dalam konteks ini adalah Passenger Services System Amadeus Altea.

Saya sudah mencari tahu lebih jauh informasi mengenai kerjasama Garuda Indonesia dengan Amadeus ini. Dari sana saya menjadi lebih memahami dan memperkirakan seperti apa nanti Garuda Indonesia. Saya sangat yakin target Garuda Indonesia untuk memperoleh predikat maskapai penerbangan bintang lima internasional dari SkyTrex, seperti yang diutarakan oleh Pikri Ilham Kurniansyah dalam prestasinya kepada para Kompasianer yang menghadiri acara tersebut di atas.

Skytrax adalah perusahaan konsultan Britania Raya yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan. Perusahaan ini melakukan survei untuk menentukan maskapai, bandar udara, hiburan dalam pesawat, staf, dan elemen perjalanan udara terbaik lainnya di dunia. Selain survei ini, Skytrax juga memiliki forum maskapai penerbangan tempat penumpang pesawat dapat memberikan ulasan untuk dilihat oleh calon penumpang lain. Skytrax juga dikenal dengan Penghargaan Maspakai Dunia dan Penghargaan Bandar Udara Dunia tahunan.

Riset Skytrax juga pernah dipakai oleh pemerintah Britania Raya dalam membuat peraturan transportasi udara, misalnya, oleh House of Lords Select Committee mengenai Science and Technology's Fifth Report.(wikipedia.com)

Kerjasama antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan Amadeus IT Group, SA, telah dilakukan pada Jumat, 20 April 2012. Penandatanganan kontrak kerjasama itu dilakukan oleh Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia M Arif Wibowo dan Vice President Airline Group Amadeus John Chapman di Sumba Room, Hotel Borobudur, Jakarta (kompas.com).

Garuda akan menggunakan sistem terbaru dan tercanggih dari Amadeus, yakni Passenger Services System Amadeus Altea seperti yang saya sebutkan di atas. Sistem ini mecakup tahapan penjualan, ticketing, check-in di bandara, pengaturan jadwal penerbangan, inventory, alokasi seat di pesawat, pengelolaan fare & pricing, bagasi penumpang, hingga codeshare dan interline serta layanan lainnya.

Peningkatan sistem pelayanan penumpangnya yang serba canggih ini tentu saja sudah merupakan hal yang sangat wajib bagi Garuda Indonesia, mengingat Garuda Indonesia juga mempunyai program yang dinamakan Quantum Leap 2011-2015, yakni, program penyiapan Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan yang kompetitif dan mampu bersaing di tingkat internasional.

Dalam program ini ditargetkan pada 2015 Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink akan mengoperasikan 194 armada, dari saat ini 112 armada, serta melayani sebanyak 45,4 juta penumpang, dari saat ini 20,4 juta penumpang.

Sedangkan frekwensi penerbangannya diperkirakan meningkat menjadi 1.100 penerbangan per hari, dari saat ini sebanyak 400 penerbangan per hari (tribunnews.com)

Sepuluh Boeing 777-300ER Eksklusif akan Melengkapi Armada Garuda Indonesia

Kabar terhebat dan terbaru dari Garuda Indonesia saat ini adalah dalam rangka perwujudan program Quantum Leap itu, pada Senin malam waktu Seattle, Amerika Serikat, atau Selasa siang (25 Juni 2013) waktu Indonesia, untuk pertama kalinya, Garuda Indonesia menerima pesawat Boeing 777-300 ER.

Penyerahan simbolis itu dilakukan di pabrik Boeing di Everett, kota Seattle, oleh Senior Vice President Sales for Asia Pacific & India Dinesh Keskar kepada CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Disaksikan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Komisaris Independen Garuda Indonesia Peter F Gontha, dan salah satu pemegang saham Garuda, Chairul Tanjung (Harian Kompas, Rabu, 30 Juni 2013).

Harga Pesawat Boing 777-300 ER ini adalah 150 juta dollar AS, dengan kapasitas kursi sebanyak 314 penumpang dengan konfigurasi 8 kursi untuk kelas utama (first class), 38 kursi untuk kelas bisnis (business class), dan 268 kursi untuk kelas ekonomi (economy class).

Untuk pertama kalinya, sebagai bagian dari peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan jarak jauh, pesawat berkapasitas 314 penumpang ini akan dilengkapi dengan pelayanan kelas utama.

Demikian berita dari Harian Kompas, Rabu, 26 Juni 2013.

Menurut merdeka.com, Pesawat Garuda Boeing 777-300ER juga dilengkapi dengan fasilitas koneksi internet melalui WiFi dan siaran televisi langsung yang terdiri dari enam channel internasional, yaitu CNN International, BBC World, BBC Arabic, NHK World Premium, Euronews, dan CNBC.

Semakin bangga naik Garuda Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun