Tifatul Sembiring dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang dipimpinnya tetap bersikeras dengan kebijakannya untuk memblokir situs berbagi video, Vimeo.com dengan alasan situs tersebut mengandung ribuan konten pornografi. Padahal di media sosial lainnya, seperti Twitter yang menjadi idola Tifatul sendiri juga mempunyai ribuan konten serupa. Bukan hanya Twitter, tetapi juga Face Book, Instagram, Path, dan lain-lain juga mengandung konten pornografi. Bahkan Google, yang menjadi “pintu masuk” untuk mencari berbagai situs, informasi, gambar, video, dan lain-lain jauh lebih banyak konten pornografinya. Cukup ketik kata kunci “sex” misalnya, Image Google akan membawa kita ke sangat banyak gambar-gambar panas tersebut. Bukan ribuan lagi, tetapi jutaan.