Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bandung

Padatnya Lalu Lintas di Bandung

11 April 2023   12:25 Diperbarui: 11 April 2023   12:26 334 2
Kepadatan lalu lintas di Kota Bandung semakin meningkat dan menjadi masalah kompleks yang mempengaruhi mobilitas dan lingkungan kota. Artikel ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan lalu lintas dan solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.


Kemacetan sendiri dapat dipahami sebagai akibat dari adanya kegiatan masyarakat atau aktivitas ekonomi yang terjadi. Arus lalu lintas di berbagai jalan di Kota Bandung pada umumnya cukup padat, apalagi pada jalan-jalan tertentu yang dimana disana merupakan daerah perkantoran, sekolah, dan pusat perbelanjaan ( Siswanto, 2019 ). Kepadatan lalu lintas  tersebut tidak dapat dihindarkan dikarenakan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang tinggi serta infrastruktur yang terbatas. Kepadatan penduduk di Bandung pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 14.300 jiwa per km persegi.


Kami mengambil judul “ Padatnya Lalu Lintas di Kota Bandung”  karena  dilansir dari lembaga analisis transportasi Inrix,  Bandung menempati peringkat ke-2 kota termacet di Indonesia setelah Jakarta. Kemacetan ini seringkali menimbulkan masalah yang mempengaruhi mobilitas dan lingkungan kota.


Seiring bertambahnya waktu, jumlah penduduk di Bandung  terus bertambah dari tahun ke tahun. Dampak dari pertumbuhan penduduk yang cepat dan pesat mengakibatkan peningkatan volume kendaraan di jalan raya yang mengakibatkan padatnya lalu lintas di kota Bandung. Padatnya lalu lintas ini tidak hanya mengakibatkan kemacetan, namun juga dapat berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mencegah dan mengurangi padatnya lalu lintas di kota Bandung.


Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah agar kami mengidentifikasi penyebab dari kemacetan di Bandung, serta memberikan upaya dan solusi efektif untuk dapat mengatasi padatnya lalu lintas di Bandung.


Metode



Kami menggunakan metode penelitian kuantitatif. Kami menggunakan metode analisis deskriptif sebagai metode penelitian kami.  Kami mengambil Sampel dari Populasi mahasiswa yang merupakan kelahiran Bandung, maupun yang saat ini sedang menetap di Bandung. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode kuisioner yang kami sebarkan secara publik ke Mahasiswa.


Analisis deskriptif adalah teknik statistik yang digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang karakteristik data yang telah dikumpulkan. Teknik ini meliputi pemusatan data, variasi data, dan distribusi data. Pemusatan data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata, sedangkan variasi data dapat dihitung dengan nilai standar deviasi. Distribusi data dapat dilihat melalui grafik atau diagram, seperti histogram atau boxplot (Astuti dan Wahyuningsih 2019).


Metode kuesioner yang kami gunakan menggunakan skala likert sebagai acuan penilaian, yaitu skala 1 (sangat tidak setuju)  – 5 (Sangat setuju)


Analisa Hasil Kuesioner


Kami memberikan 7  Pertanyaan pokok dalam kuesioner yang kami sebarkan, berikut adalah 7 pertanyaan kami:


1.Apakah anda sekarang tinggal di Bandung?


2.Jika anda tinggal di Bandung, menurut anda apakah Bandung rawan macet?


3.Dari skala 1-10 menurut anda seberapa macet Bandung?  ( Jawaban bersifat skalar)


4.Kurangnya kendaraan umum merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung                  ( Jawaban bersifat skalar)


5.Maraknya parkir sembarangan merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung                      ( Jawaban bersifat skalar)


6.Kurangnya pengaturan lalu lintas merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung (Jawaban bersifat skalar)


7.Menurut anda apa yang dapat menjadi solusi agar tidak terjadi kemacetan di Bandung?       (Jawaban bersifat deskriptif)


Berdasarkan hasil kuesioner yang kami sebarkan kami mendapatkan respon dari 22 mahasiswa yang saat ini tinggal di bandung. Berikut adalah beberapa hasil yang kami dapatkan dari Kuesioner tersebut.


1.Pertanyaan Pertama


Apakah anda sekarang tinggal di Bandung?


Berdasarkan hasil respon, didapatkan bahwa semua yang mengisi kuesioner saat ini sedang tinggal di Bandung.


2.Pertanyaan Kedua


Jika anda tinggal di Bandung, menurut anda apakah Bandung rawan macet?


Berdasarkan hasil respon, didapatkan bahwa semua yang mengisi kuesioner setuju bahwa bandung sangat rawan dengan kemacetan


3.Pertanyaan Ketiga


Dari skala 1-10 menurut anda seberapa macet Bandung?.


Berdasarkan hasil respon, didapatkan bahwa dari 22 orang responden, semua setuju bahwa skala kemacetan di Bandung diatas 5. Didapatkan mean (rata-rata) sebesar 8,31 yang menandakan bahwa kemacetan di Bandung tergolong buruk.


4.Pertanyaan keempat


Kurangnya kendaraan umum merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung.


Berdasarkan hasil respon, didapatkan bahwa terdapat 59,1% responden yang setuju, 27,3% responden yang netral, dan 13,6% tidak setuju bahwa kurangnya kendaaran umum merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung. Didapatkan nilai rata-rata sebesar 3,86 yang menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki pandangan netral dan sedikit setuju bahwa kurangnya kendaraan umum menjadi penyebab dari kemacetan di Bandung.


5.Pertanyaan Kelima


Maraknya parkir sembarangan di Bandung merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung.


Berdasarkan hasil respon didapatkan bahwa  81,8% responden setuju dan 18,2% responden netral terhadap pernyataan bahwa maraknya parkir sembarangan di Bandung merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung. Didapatkan nilai rata-rata sebesar 4,23 yang menandakan bahwa rata-rata responden setuju akan pernyataan bahwa maraknya parkir sembarangan di Bandung merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung.


6.Pertanyaan Keenam


Kurangnya pengaturan lalu lintas merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung.


Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan bahwa 72,7% responden setuju, 18,2% responden netral, dan 9% responden tidak setuju terhadap pernyataan bahwa kurangnya pengaturan lalu lintas merupakan penyebab dari kemacetan di Bandung. Didapatkan nilai rata-rata sebesar 4.0 yang menandakan bahwa rata-rata responden setuju akan pernyataan bahwa kurangnya pengaturan lalu lintas merupakan penyebab kemacetan di Bandung


7.Pertanyaan Ketujuh


Menurut anda apa yang dapat menjadi solusi agar tidak terjadi kemacetan di Bandung? .


Dari 22 Responden didapatkan sebanyak 19 saran yang dapat menjadi solusi agar tidak terjadi kemacetan di Bandung dimana:


1.7 responden setuju agar dilakukan peningkatan kendaraan Umum dan dilakukan peningkatan kualitas dari kendaraan umum.


2.3 responden setuju bahwa seharusnya penggunaan transportasi pribadi harus bisa dibatasi.


3.3 responden setuju bahwa harus dilakukan pelebaran jalan umum maupun jalan tol di Bandung.


4.2 responden setuju bahwa lahan parkir harus diperluas lagi dan peraturan akan parkir sembarangan harus lebih diperkuat lagi.


5.2 responden setuju bahwa seharusnya diperlakukan aturan ganjil-genap dan lampu merah harusnya lebih cepat selesai.


6.1 responden menyatakan bahwa seharusnya diberikan edukasi akan pentingnya menggunakan kendaraan umum dan mengurangi menggunakan kendaraan pribadi.


7.1 responden menyatakan bahwa pemerintah seharusnya tidak terlalu fokus akan pengembangan flyover baru di Bandung.


Kelompok kami sangat setuju dengan saran dari responden, menurut kami dengan ditingkatkan kualitas dan kuantitas kendaraan umum pastinya dapat mengurangi kemacetan, dan juga dengan saran yang lainnya. Saran tambahan dari kami adalah diterapkannya teknologi dalam mengatasi kemacetan, contohnya saja seperti IOT ( Internet of Thing) yang dapat digunakan dengan cara memantau lalu lintas di Bandung secara real time, Big Data, dll.






Kesimpulan



kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa padatnya lalu lintas di Bandung merupakan masalah yang sering dialami oleh warga kota tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi padatnya lalu lintas di Bandung adalah pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor, keterbatasan infrastruktur jalan yang belum memadai, kurangnya kesadaran pengendara terhadap aturan lalu lintas, serta kurangnya alternatif transportasi yang ramah lingkungan.


Dalam upaya mengatasi masalah padatnya lalu lintas di Bandung, pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti memperbaiki infrastruktur jalan, memperluas jalan tol, serta memperbaiki sistem transportasi publik. Selain itu, masyarakat juga perlu turut berperan aktif dengan meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap aturan lalu lintas, serta memilih alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti bersepeda atau menggunakan transportasi publik. Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan padatnya lalu lintas di Bandung dapat diminimalisir sehingga kualitas hidup warga kota dapat meningkat.


Daftar Pustaka


Siswanto, T. (2019). Implementasi kebijakan penanggulangan kemacetan di Kota Bandung: Studi kasus di Dinas Perhubungan Kota Bandung. Doctoral Dissertation, UIN Sunan Gunung


Djati Bandung, 1.Savio, D. (Ed.). (2022, August 24). Intip 5 Kota Termacet di Indonesia. Mana Kotamu? Intip 5 Kota Termacet di Indonesia. Mana Kotamu? - Dio Tv. Diakses April 9, 2023, dari https://www.dio-tv.com/news/pr-5044253912/intip-5-kota-termacet-di-indonesia-mana-kotamu#:~:text=Jakarta%20menjadi%20kota%20termacet%20di,berjumlah%20kurang%20lebih%2010.500%20penduduk.


Astuti, E. P., & Wahyuningsih, W. (2019). Analisis deskriptif data penelitian dengan aplikasi statistik. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 7(2), 195-202.


Prananda, W., Firmansyah, A., & Nugroho, A. S. (2020). Sistem Manajemen Lalu Lintas Berbasis IoT di Kota Semarang. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 6(3), 2351-2360.











KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun