Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Hakuna Matata

26 Maret 2023   18:55 Diperbarui: 26 Maret 2023   19:00 71 2
Bangkit dan lari saja dari kata mengeluh yang tidak berujung,
jika kekecewaan masih saja memaksamu untuk termenung.
Kita mungkin pernah terjungkal dari atas tebing harapan,
jangan khawatir, kebahagiaan akan hadir meski harus diawali ratapan.

Tersenyum saja jika airmata itu jatuh lagi dan lagi,
bukankah kau sudah terbiasa dan itu sudah bukan hal baru untuk kau pelajari?
Teriakan batin yang menggema mungkin telah berhasil menghipnotis akalmu,
tetapi, apakah pantas jika kau lupa kebahagiaan yang Tuhan berikan setelah itu.

Jangan khawatir,
nikmat dari sang Pencipta yang kau anggap getir,
setidaknya telah membuatmu sekuat ini.

"Jadi, apa yang harus Aku lakukan atas dilema ini?"

Pertanyaan demi pertanyaan ini seolah hadir bagai celotehan yang kekanak-kanakan,
bersimpuh saja kau di sepertiga malam dengan khusyuk dalam hening, dengan jutaan permohonan.
Jangan sampai seisi semesta kecewa karena nikmatNya yang kau dustakan.

Jawab pertanyaanku kali ini,
Aib mana yang tidak tertutup?
Luka mana lagi yang kau anggap tidak bisa disembuhkan?
Sedih yang seperti apa yang tidak bisa membuatmu tersenyum sampai saat ini?
Gelak tawa apakah tidak bisa kau nikmati lagi?
Rapuh yang seperti apa yang tidak mengantarkan dirimu kepada ketegaran?
Lalu, apakah pantas jika kau masih saja menikmati kekhawatiran?
Apakah kau yang mengendalikan kehidupan dengan segala kebahagiaan dan kekecewaan?

Jakarta, 26 Maret 2023

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun