Apakah Islam sebagai sistem kepercayaan atau sebagai kekuatan politik memiliki sesuatu yang positif untuk berkontribusi pada demokratisasi yang diharapkan di Indonesia, atau akankah ia menjadi penghalang dan ancaman bagi munculnya masyarakat terbuka? Banyak peserta dalam proses politik memiliki pendapat yang kuat tentang pertanyaan-pertanyaan ini. Ada orang yang berpendapat dan bukannya tanpa alasan bahwa Islam politik reformis mewakili satu-satunya alternatif yang signifikan terhadap budaya politik patrimonial, otoriter dan korup yang melingkupi hampir semua partai dan dengan demikian merupakan satu satunya harapan negara untuk demokrasi. Lainnya dan ini termasuk banyak Muslim yang berkomitmen selain nasionalis sekuler dan non-Muslim khawatir bahwa ambisi Muslim untuk mengubah Indonesia menjadi negara Islam mungkin merupakan ancaman paling serius yang dihadapi negara saat ini, terlebih lagi karena kelompok Muslim radikal tampaknya didekati oleh faksi elit militer dan sipil yang rakus kekuasaan. Ada ketakutan yang meluas dan dapat dipahami akan kebangkitan Islam politik tetapi Islam politik yang bangkit kembali ini sendiri sebagian besar merupakan tanggapan terhadap ancaman lain yang dirasakan, ketakutan bahwa kehadiran Islam di Indonesia sedang terancam.
KEMBALI KE ARTIKEL