Kefir konon telah ditemukan 2000 tahun sebelum masehi di peradapan yang berkembang di sekitar pegunungan Kaukasus yang berada di sebelah tenggara Rusia. Daerah tersebut merupakan perbatasan Tiongkok (Benua Asia) dan Rusia (Benua Eropa) dan menjadi daerah pemukiman suku-suku Tibet atau Mongolia. Kata kefir disebut pada beberapa laporan ilmiah berasal dari Bahasa Slavik, yaitu
Keif yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti sesuatu yang baik. Dalam beberapa keterangan ilmiah juga disebutkan,
Keif digunakan untuk menyebutkan suatu hal yang baik untuk kesehatan atau berpengaruh baik bagi kehidupan.
KEMBALI KE ARTIKEL