"SEKOLAH kini kehilangan maknanya sebagai wahana pendewasaan, bagi seluruh penghuni di dalamnya dan otoritas-otoritas yang bersinggungan dengan keberadaannya. Apa bedanya sekolah dan penjara jika ruang-ruang kelas bagi siswa lebih mirip krangkeng-krangkeng; pintu yang tertutup ketika pelajaran berlangsung sehingga siswa kehilangan cakrawala optik alternatif, bangku-bangku memaku tubuh para siswa supaya tidak sedikit pun bergerak, dan-tentu saja-guru-guru yang berperan mirip sipir penjara: marah jika dikritik, menolak jika ada usulan, membentak jika ada kesalahan, bahkan memukul ketika ada yang dirasanya pantas dipukul. Kita patut mengkhawatirkan situasi pendidikan semacam ini. Kita juga layak merenungkan dan tidak hanya mengutuk-kenapa resistensi siswa kemudian dilakukan secara anarkis: kasus penembakan oleh siswa di Chicago, Amerika Serikat, beberapa waktu yang lalu misalnya". Begitulah bunyi dari pengantar penerbit dari salah satu buku yang berjudul The End Of Education
KEMBALI KE ARTIKEL