Selamat pagi saudaraku, pagi ini udara segar dan cerah, kicau burung bersahutan di atas kabel listrik atap rumah, embun pagi menetes perlahan menyapa dedaunan di kebun milik tetangga sebelah, maklumlah kami hidup di perkotaan, dengan rumah yang berhimpitan.
Duka dan waspada pagi tadi setelah melihat berita di WAG RT ditempat tinggalku.
Pesan singkat di kirim ketua RT bahwa salah satu warga kami yang terpapar covid.
Awalnya hanya satu orang yg dinyatakan positif, kontak erat pasien adalah keluarga, maka istri dan anaknya pun melakulan tes sweb hasilnya pun positif.
Warga yang terpapar melakukan opname di rumah sakit, sedangkan istri dan kedua anaknya melakukan isolasi mandiri.
Sebelumnya beberapa warga juga terpapar covid saat ini beberapa keluarga masih dalam isolasi mandiri.
Virus ini bisa mengenai siapa saja, di mana saja, jadi benar slogan mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tetangga belakang rumah terpapar sebulan yang lalu, isolasi mandiri selama empat belas hari di lakukan.
Beberapa tetangga yang dengan deteksi positif banyak yang tanpa gejala, tidak ada yg di keluhkan, namun saat di sweb hasilnya bisa jadi positif.
Sedangkan tetangga depan rumah dalam satu keluarga yang terpapar dua orang sedangkan ketiga anaknya deteksi negatif.
Gelaja demam dan batuk pertama kali gejala yang terlihat, setelah itu di rasa hilang penciuman beberapa hari yang lalu.
Sebagai tetangga terdekatlah yang seyogyanya memberikan perhatian.
Beberapa hal yang perlu dilakukan saat tetangga dekat terpapar covid 19 antara lain:
1. Berkomunikasi via telepon atau videa call untuk mengabarkan keadaan saat ini, bertatap muka tidak mungkin karena di takutkan tertularnya virus.
Menanyakan kronologis kemungkinan tertular, agar saat ada yang bertanya bisa menjawab dengan benar dan valid.
2. Memberi motivasi dan dukungan agar tetap semangat sehat.
3. Memberikan stigma yang positif, apabila ada yang bertanya tentang keadaan tetangga dekat, jangan masa bodoh.
4. Mengirimkan atau mensuplai bahan makanan dan kebutuhan yang di perlukan sebagai wujud empati, bisa kemudian berkoordinasi dengan takmir masjid atau bendahara sosial masyarakat.
5. Melaporkan ke satgas covid atau ke RT, agar ada penanganan wilayah dan di adakan penyemprotan disenfektan.
6. Tetap menjaga lingkungan diri dan tetap menjaga protokol kesehatan.
7. Disiplin penerapan 3 M (menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan).
8. Apabila terakhir kontak erat maka segera melakulan 3T yaitu testing (pemeriksaan), Pelacakan (tracing), perawatan (treatment) agar bisa terdeksi dini dan untuk mencegah penularan kembali.
9.Meningkatkan imun keluarga dengan minum makan yang sehat dan mengkonsumsi vitamin.
10.Berolahraga ringan di sekitar rumah agar tubuh tetap bugar.
11. Tetap waspada dan jeli memperhatikan kesehatan anggota keluarga dan sekitarnya.
11.Tidak panik dan khawatir berlebihan agar imun tetap stabil.
Beberapa tindakan tersebut salah satu ikhtiyar untuk memutus rantai penularan covid-19.