Badanku masih terasa hangat, sebab semalam tiga jam bertarung melawan hujan, atau lebih tepatnya menikmati rintikan kesedihan. Sudah dua tahun lebih, dia dan aku dipisahkan jarak dan waktu. Belum lagi kesibukannya di negara orang yang membuat pesan -- pesan dariku mungkin saja tenggelam atau bahkan diabaikan. Kalaupun dia membalas pesan, biasanya hanya secukupnya saja. Aku, tetap saja merasa sebuah ketenangan walaupun cuma mendapat satu bait kata darinya. Setidaknya, dia tidak benar -- benar melupakanku.
KEMBALI KE ARTIKEL