Ketiga dimensi tersebut tidak terlepas dari yang namanya perbedaan. Dari segi sosial dan budaya misalnya. Sudah menjadi hukum alam, dengan berbedannya lingkungan hidup seseorang, dapat  mengakibatkan perbedaan sosial dan budayanya. Budaya keras dan lembut lahir dari lingkungan yang keras dan lembut. Sosial yang ramah, tumbuh dari lingkungan yang ramah pula. Seorang yang agamis, biasanya tumbuh dari lingkungan agamis.
Dari keberagaman dan kemajemukan manusia atau umat, sejauh mana Islam bisa bersikap toleran? Benarkah Islam tidak mempermasalahkan toleran selain ketika berkaitan dengan akidah?