Sekian kalinya aku bersama jiwa menung dalam kesendirian. Di malam yang sunyi ini, hembusan angin menyampaikan pesan dari masa lalu---seberkas memori yang terkurung dalam hati, kini kembali teringat dengan tajam. Nana, lelaki yang kuanggap sebagai pelindung di setiap raga yang lelah, telah mengisi ruang-ruang kosong dalam hidup.
KEMBALI KE ARTIKEL