Beberapa cara pun telah ditempuh termasuk dengan membangun kerjasama dengan lembaga dan mitra lain, misalnya dengan pihak gereja. Menggandeng pihak gereja ini memiliki tujuan karena sebagian besar warga yang masih buta huruf merupakan jemaat gereja.
Tak hanya itu, pihak TNI dan Polri pun digandeng untuk membantu mengurangi angka buta aksara di Papua Barat. Kemendikbud telah meneken MoU bersama Kapolri dan Panglima TNI untuk terlibat langsung dalam program percepatan pemberantasan buta aksara.
Sejak 2009, di Papua Barat juga telah membentuk Forum Komunikasi Tutor Pendidikan Keaksaraan Provinsi Barat. Forum tersebut diketuai oleh Nur Wulan Tri Cahyani. Forum ini telah melakukan upaya pemberantasan buta aksara dengan cara membentuk kelompok-kelompok belajar untuk para buta aksara meskipun dengan fasilitas yang terbilang masih minim. Di kabupaten Manokwari sendiri, forum ini mengasuh 20 kelompok belajar yang tersebar di kota Manokwari maupun di wilayah Prafi dan sekitarnya.
Saat ini, Forum Komunikasi Tutor saat ini sedang menggelar diklat teknis yang diikuti sebanyak 50 peserta yang diantaranya merupakan utusan dari pihak gereja. Ikut hadir beberapa tenaga tutor dari kabupaten Teluk Wondama. Mereka nantinya akan disebar ke berbagai titik yang menjadi kantong buta aksara.
Usaha-usaha yang dilakukan ini memerlukan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, bagi pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung diharapkan membantu menyukseskan usaha tersebut.