Apa yang terjadi dengan demokrasi bangsa ini? Setelah 25 tahun sejak ditumbangkannya kediktatoran Soeharto pada 1998, dilucutinya kewenangan dwifungsi ABRI, dihapuskannya hukum represif yang membatasi demokrasi, dan jatuhnya banyak korban baik di kalangan mahasiswa, aktivis pro demokrasi, dan masyarakat, tampak jelas kini terjadi pembalikan proses demokrasi ke arah otoritarianisme. Waktu pemilu lalu, tanpa malu-malu wakil ketua Partai Golkar Erwin Aksa menghidupkan kembali sosok diktator Soeharto lewat Gen AI. Sejumlah hukum seperti KUHP, UU ITE, menghidupkan kembali pasal-pasal penghinaan presiden, belum lagi sedang dibahasnya RUU Penyiaran, RUU POLRI, dan RUU TNI yang isinya melarang pemberitaan investigasi dan menghidupkan kembali gagasan dwifungsi tentara/polisi. Bahkan belum lama panglima tinggi TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bagaimana TNI telah menjalankan bukan hanya dwifungsi, tetapi telah multifungsi di masyarakat. Bila tidak ada penolakan dari masyarakat sipil, demokrasi kita berada dalam masalah besar.
Refleksi Kemunduran Demokrasi
KEMBALI KE ARTIKEL